3 Oktober 2010

Acara Internet

Halo,Aku sekarang akan memindahkan artikel wikipedia tanpa hapus,ke blog.Seperti yang bisa dilihat di posting "Artikel Kesukaanku",Aku akan menambahkan yang sudah Aku baca.

Artikel Kesukaan

Ini artikel kesukaanku dari Wikpedia Bahasa Indonesia,tentang Kapten Archibald Haddock atau lebih dikenal sebagai Kapten Haddock :


Kapten Archibald Haddock

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kapten Haddock
CaptainHaddock.png
Kapten Haddock karya dari Hergé
Informasi Umum
Penerbit Flag of Belgium (civil).svg Casterman
Flag of Indonesia.svg Indira, Gramedia
Muncul pertama kali di Kepiting Bercapit Emas
Pencipta Hergé
Informasi tentangnya dalam cerita
Nama lainnya (fr) Capitaine Archibald Haddock
Karakter Memiliki emosi yang labil pada awalnya dan sangat lemah. Namun seiring dengan berjalannya cerita menjadi orang yang sangat menjunjung persamaan hak, dan mau berkorban untuk teman sejatinya.
Keahlian Pelaut, Kapten Kapal
Kapten Archibald Haddock (atau dalam bahasa Perancisnya Capitaine Archibald Haddock), yang juga sering dipanggil dengan nama Kapten Haddock saja, adalah seorang tokoh fiktif dalam serial buku komik Petualangan Tintin karya penulis dan artis komik Belgia Georges Remi, atau yang lebih dikenal dengan nama Hergé. Ia, adalah sahabat karib Tintin, yang juga seorang kapten kapal di dunia pelayaran komersial yang diperkenalkan dalam cerita Kepiting Bercapit Emas. Walaupun ketika diperkenalkan dia adalah seorang kapten kapal barang, namun di cerita-cerita berikutnya ia jelas-jelas telah pensiun dari pekerjaannya itu.

Daftar isi


Latar Belakang

Tokoh ini adalah karakter ciptaan Hergé yang sangat terkenal dan populer setelah diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam cerita Kepiting Bercapit Emas[1]. Ia digambarkan sebagai seorang tokoh yang lemah dan memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada alkohol , tapi kemudian di cerita-cerita berikutnya ia menjadi tokoh yang dihormati dan penuh sikap kepahlawanan (terutama dalam cerita penting Tintin di Tibet, dimana ia dengan secara sukarela mau menyerahkan nyawanya untuk menyelamatkan temannya). Hingga pada saat diperkenalkannya, tokoh-tokoh pembantu dalam cerita Petualangan Tintin] hanya muncul secara tidak tetap dan tidak berada di bagian cerita utama. Mereka seringkali digunakan untuk membangun kesinambungan cerita daripada sebagai tokoh-tokoh pihak baik. Namun Hergé kemudian menyadari potensi tokoh ini sebagai pelengkap tokoh Tintin dan menjadikannya sebagai tokoh tetap dalam cerita buku komik tersebut. Kehadirannya ini menyebabkan peran Milo (Snowy dalam versi bahasa Inggrisnya) menjadi berkurang banyak untuk memberikan tempat bagi pengembangan karakter sang kapten.
Meskipun tokoh utama dari serial Petualangan Tintin adalah Tintin, namun dari survey yang pernah diadakan, ternyata sebanyak 37% memilih sang Kapten sebagai tokoh favoritnya, sedangkan Tintin menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 34% dan tempat ketiga diduduki oleh Milo dengan 13% [2]

Karakter

Umum


Lontaran khas Haddock dalam bahasa aslinya, bahasa Perancis
Dia pertama kali diperkenalkan sebagai Kapten kapal Karaboudjan, sebuah kapal yang dipergunakan oleh Mualim I, Allan Thompson, tanpa sepengatahuannya, untuk menyelundupkan obat-obat bius. Dikarenakan ketergantungannya yang teramat tinggi pada alkohol, sifatnya sangat lemah dan emosinya tidak stabil, dan bahkan bisa menjadi seorang tokoh yang hampir sama berbahayanya dengan para tokoh penjahat bagi Tintin. Ia digambarkan sebagai seseorang yang cepat marah, suka meluapkan emosinya melalui caci maki, dan mampu bertingkah laku yang menyebabkan pihak lain untuk kehilangan kesabaran. Di satu kesempatan dalam cerita tersebut, ia bahkan menyerang Tintin secara fisik, dalam rangka menaklukkan ganasnya gurun Maroko, dimana ia dalam ilusinya mengganggap bahwa Tintin adalah sebotol sampanye dan mencoba mencabut kepala temannya itu dengan paksa. Namun, tokoh ini digambarkan sedemikian rupa sebagai seseorang yang berhati baik yang membutuhkan perubahan hidup. Di akhir cerita petualangan tersebut, Tintin berhasil merubah hidup sang pecandu alkohol dan menjadikannya seorang sahabat setianya, walaupun sang kapten masih kadang-kadang masih suka mencaci-maki.[1]
Aspek kemanusiaannya yang agak kasar dan penuh sikap sarkastik merupakan sesuatu yang sangat berbeda dengan sikap kepahlawanan Tintin yang seringkali sangat luar biasa. Ia sangat cepat untuk memberikan komentar yang pedas pada Tintin ketika dirasakannya sikap temannya itu terlalu idealistis.
Tokoh ini menjadikan serial Petualangan Tintin menjadi semakin lengkap karakternya. Selama ini tokoh Tintin digambarkan sebagai karakter yang maha sempurna hampir tanpa cacat cela sedikitpun. Namun dengan kemunculannya yang sangat ekpresif dalam penggambaran, menjadikan ada unsur penyeimbang dalam serial ini dan menjadikannya sebagai serial yang tak akan lekang oleh waktu.
Tokoh ini pada dasarnya lebih menggambarkan karakter Hergé sendiri sebagai manusia biasa, dimana sebagai seorang pandu dia terwakili oleh Tintin namun seringkali karakter Hergé terwakili olehnya. Selain itu dia juga mewakili sifat "anglofilia" dari Hergé sendiri seperti: sering mengedepankan fair play; pakaian yang necis dan rapi; penghargaannya yang teramat dalam akan anggur berkelas; dan tidak terlupa akan tradisi di dunia kemaritiman yang sudah teramat tersohor. Dengan dimunculkannya karakternya menjadikan serial Petualangan Tintin semakin menyenangkan untuk diikuti. Dan walaupun Hergé mengakui bahwa karakternya mirip dengan sang Kapten, namun dia juga menyadari adanya pengaruh dari rekannya Edgar-Pierre Jacobs yang bergabung dengan team artistiknya di tahun 1940an untuk membantunya dalam merubah buku ceritanya dari hitam putih menjadi berwarna. Jacobs bekerja sama dengan Hergé sebelum akhirnya dia membuat serialnya sendiri yang tidak kalah terkenalnya yaitu Blake dan Mortimer.
Melalui tokoh ini, Hergé memperoleh jalan untuk bisa lebih menampilkan ekspresi seninya yang sulit diwujudkan lewat tokoh Tintin. Michael Farr, penulis buku Tintin: The Complete Companion, menuliskan: "Hergé selalu menampilkan ekspresi wajah Tintin secara minimal, namun dalam diri sang Kapten, tokoh ini bisa dirubah-rubah ekspresinya sesuai dengan emosi." Farr menulis lebih lanjut: "Lewat Kapten Haddock, Hergé berhasil menciptakan tokoh yang paling penuh inspirasi semenjak Tintin" dan jumlah penjualan buku yang sangat laris, dimana dirinya diperkenalkan, membuktikan bahwa tokoh ini diterima dengan sangat baik oleh para penggemar Tintin.
Setelah memperoleh peran yang cukup serius dalam cerita Bintang Misterius, dimana ia digambarkan menjadi Presiden Komunitas Pelaut Anti-Alkohol (President of the Society of Sober Sailors) yang kamar kabinnya dipenuhi dengan botol-botol wiski, dia menjadi tokoh utama dalam cerita petualangan berikutnya yang terbagi dalam dua buku, yaitu Rahasia Unicorn dan Harta Karun Rackham Merah, dimana sejarah keluarganya memegang peranan dalam alur ceritanya. Namun sayangnya, ketika petualang itu berakhir, sang Kapten kembali ke kebiasaan lamanya yang suka minum minuman keras.

Keluarga

Hergé membangun cerita mengenainya, melengkapinya dengan rumah moyangnya Marlinspike Hall, atau Moulinsart dalam edisi Bahasa Perancisnya. Harry Thompson, penulis buku Tintin: Hergé and His Creation, menulis bahwa diciptakannya rumah yang besar dan mewah di daerah pedesaan tersebut adalah untuk "memberikan sebuah rumah peninggalan nenek moyang untuk ditempati oleh Tintin dengannya." Untuk bisa memasukkan unsur ini ke dalam cerita, Hergé akhirnya juga menceritakan garis keturunan dan nenek moyangnya yang bernama Sir Francis Haddock, sesuatu yang dianggap Thompson sebagai sesuatu yang lain daripada yang lain: "Haddock adalah satu-satunya tokoh tetap yang kerabat keluarganya sempat muncul di dalam cerita Petualangan Tintin (bila tidak mengikut-sertakan Jolyon Wagg dan keluarganya yang tidak normal)".[3]
Kemudian baru disadari bahwa secara tidak sengaja ada sebuah keluarga di bagian tenggara England yang juga bernama Haddock yang juga memiliki karier yang cemerlang di dunia kemaritiman dan menjadi kapten dan admiral pada sekitar abad 17 dan 18 yang hampir sama persis dengan tokoh rekaan ciptaan Hergé. Nama lengkapnya adalah H.J. Haddock dan tercatat sebagai Kapten dari kapal yang terdaftar di galangan kapal Liverpool di Inggris dari jajaran White Star liner Olympic di tahun 1913.[2]
Di cerita Petualangan Tintin terakhir yang berhasil diselesaikan oleh Hergé, Tintin dan Picaros, ia menjadi seorang tokoh yang penting dimana ia mendominasi separuh alur cerita dari petualangan tersebut. Perannya yang cukup penting adalah dalam episode Laut Merah, dimana kemampuannya sebagai seorang kapten kapal diuji dalam rangka melarikan diri dari sekapan Rastapopulous di samudra luas sampai akhirnya mereka dapat diselamatkan.

Nama

Namanya diusulkan pertama kali oleh istri Hergé yang mengatakan bahwa "haddock" merupakan salah satu jenis ikan khas dari Inggris ketika mereka sedang bercakap-cakap sewaktu makan malam dengan menu utama, ikan. Hergé kemudian menggunakan nama itu untuk tokoh kapten kapal yang baru saja ia perkenalkan. Ia dibiarkan tanpa nama depan sampai pada cerita terakhir yang diselesaikan Hergé, Tintin dan Picaros (1976), dimana nama Archibald diperkenalkan.
Ketika perannya tumbuh besar, Hergé memperluas karakter tokoh ini pula, mengembangkannya dari sebagian sifat teman-temannya. Karakter emosinya terinspirasi dari ahli warna buku komik Petualangan Tintin, E.P. Jacobs, sementara sifat blak-blakannya berasal dari rekan kerjanya Bob de Moor. Bianca Castafiore, sering sekali merubah-rubah namanya namun walaupun begitu selalu terdengar hampir mirip pengucapannya, seperti yang bisa dilihat pada episode Permata Castafiore. Sedangkan Harry Thompson berkomentar mengenai bagaimana Hergé menggunakan tokoh ini untuk memasukkan unsur humor ke dalam alur cerita: "... dimana Kapten Haddock berperan sebagai seorang yang lugu untuk meringankan pembicaraan panjang yang serius."[3]

Lontaran Sang Kapten


Kapten Haddock dengan lontaran-lontaran khasnya
Ketika ia diperkenalkan dalam serial Petualangan Tintin di tahun 1940, kebiasaanya, menjadikan masalah tersendiri bagi Hergé. Sebagai seorang pelaut, ia memiliki perbendaharaan kata-kata yang sangat "kaya", akan tetapi Hergé tidak bisa mempergunakan sumpah serapahnya itu, dikarenakan serial ini diperuntukkan untuk anak-anak. Karakternya sangat dicintai dan dengan mudah diselami karena sangat dekat dengan dunia nyata, atau bisa dikatakan dialnya tokoh yang memiliki karakter sebagai mana layaknya manusia biasa yang bisa sedih, marah, kesal dan lain sebagainya. Penyelesaiannya dilaporkan ditemukan ketika Hergé mendapati situasi yang dialami di tahun 1933, tidak berapa lama setelah Four-Power Pact, suatu perjanjian diantara empat pihak (pakta diantara empat negara bagian atau empat pihak secara komersial), diperkenalkan. Hergé mencoba melerai suatu percekcokan antara seorang penjaga toko dan pelanggannya, tetapi belum sempat melakukannya, penjaga toko tersebut menjadi sangat marah dan ia kehilangan kesabarannya untuk beberapa saat dan memaki pelanggannya dengan lontaran "a peace treaty".[3] Melihat kejadian tersebut, Hergé menemukan penyelesaian atas persoalannya atas lontaran khas sang Kapten, dengan mempergunakan kata-kata aneh ataupun kata-kata yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu saja (esoteric) yang tidak terlalu menghujat, namun dapat diekspresikan dengan kemarahan, seperti layaknya orang yang sedang melontarkan kata-kata kutukan. Kumpulan kata-kata ini, tersebar luas dalam berbagai subyek, yang kadang-kadang terkait dengan istilah-istilah ilmiah. Kebiasaan ini, dalam tahun-tahun berikutnya menjadikan suatu ciri khas dari dirinya.
Ide tersebut diwujudkan dalam salah satu gambar dari cerita Kepiting Bercapit Emas dimana ia lari menyerbu segerombolan perompak Berber dengan hujatan-hujatan seperti 'jellyfish', 'troglodyte' dan 'ectoplasm'. (Orang-orang Berber itupun akhirnya melarikan diri, namun yang sebenarnya, mereka melarikan diri karena melihat adanya Méhariste, pasukan gurun dari Afrika Utara yang muncul di belakangnya.) Penggunaan kata-kata khas Haddock ini ternyata sangat mujarab sehingga ini dijadikan ciri khasnya dalam episode-episode berikutnya. Sebagai konsekuensinya, Hergé mulai aktif mengumpulkan kata-kata sulit dan tidak umum yang akan dipergunakan oleh sang Kapten, kadang-kadang Hergé sampai membolak-balik kamus hingga mendapatkan suatu kata-kata yang khusus.[3]
Dalam suatu kesempatan, hal ini bisa menjadi senjata makan tuan, dimana pada suatu masa, Hergé melontarkan ungkapan Pneumothorax (suatu kondisi darurat medis yang disebabkan kerusakan pada paru-paru). Satu minggu setelah bagian itu terbit di majalah Tintin, Hergé menerima sebuah surat dari seorang ayah yang anak lelakinya adalah penggemar berat Petualangan Tintin yang juga mengalami penyakit tuberkulosis yang cukup akut dan menyerang paru-parunya. Dalam surat tersebut, anak itu sangat kecewa karena komik favoritnya mencemooh keadaannya. Hergé kemudian menulis surat permintaan maaf dan menghapus ungkapan tersebut dari komik. Namun kemudian diketahui bahwa itu hanyalah surat kaleng yang dibuat dan ditulis oleh teman Hergé yang juga seorang kolaborator, Jacques Van Melkebeke.[3][1]
Diantara sekian banyak ungkapan khasnya, yang paling terkenal adalah suatu ungkapan yang merupakan gabungan dari beberapa ungkapan lain, yaitu: "Billions of bilious blue blistering barnacles!", dalam bahasa Inggrisnya atau "Mille millions de mille milliards de mille sabords!" dalam bahasa Perancisnya dan "Ten thousand thundering typhoons!" dalam bahasa Inggrisnya atau "Tonnerre de Brest!". Ia mempergunakan ungkapan ini sehingga Abdullah memanggilnya sebagai Blistering Barnacles.
Émile Brami, penulis biografi dari Louis-Ferdinand Céline, menyatakan bahwa di tahun 2004 dalam suatu wawancaranya dengan salah satu majalah yang terbit di Perancis, Lire bahwa Hergé mendapatkan inspirasinya dari brosur antisemitic milik Céline, Bagatelles pour un massacre (1937), dimana beberapa dari ungkapan itu seperti ("aztec", "coconut", "iconoclast", "platypus") ada dalam buku Céline. Hingga saat ini ungkapan khas Haddock ini tercatat sudah berjumlah sebanyak 196 buah[4].
Tak beda jauh dengan proses penerjemahan ungkapan khas sang Kapten dari Bahasa Perancis ke dalam Bahasa Inggris yang mengalami beberapa kesulitan, maka demikian pula ketika komik ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Namun para penerjemah serial ini ke dalam Bahasa Inggris masih memiliki beberapa keuntungan karena mereka masih bisa berkonsultasi langsung dengan Hergé, namun tidak demikian dengan para penerjemah Indonesia yang pertama dari Indira, salah satunya adalah Bapak Bambang Wahyudi. Sebagaimana yang dikatakannya ketika teamnya harus menerjemahkan ungkapan khas Haddock ke dalam Bahasa Indonesia, "Kata-katanya dianggap kurang santun, apalagi ditambah dengan perilakunya yang suka minum wisky dan sebagainya, seolah-lah memberikan kesan yang kurang baik untuk anak-anak".[5] Ia menyebutkan bahwa makian-makian si kapten dalam Bahasa Indonesia muncul dari teman-teman satu timnya. Sebagai contoh adalah ungkapannya "Blistering barnacle!", dimana kalau itu diterjemahkan secara harfiah, artinya adalah teritip, yaitu kerang-kerang atau siput kecil yang suka menempel di lambung kapal bagian bawah, sehingga akan menjadi janggal. Oleh karena itu maka ungkapan itu diterjemahkan menjadi "Kepiting busuk!".[5] Makiannya yang terkenal dalam Bahasa Indonesia adalah "Sejuta Topan Badai!" yang merupakan terjemahan dari "thundering thypoon". Penambahan kata sejuta, dimaksudkan agar terkesannya adalah suatu topan badai yang tiada akan ada habisnya.[5] 

Perbendaharaan kata khas sang Kapten
Selama dalam kemunculannya di serial Petualangan Tintin, dia memiliki banyak perbendaharaan kata-kata yang khas, dalam bentuk tulisan maupun gambar ataupun dalam bentuk lambang-lambang tertentu.

Kepiting Bercapit Emas

Indira

Ini adalah daftar ungkapan khas sang kapten dari versi terbitan Indira, ISBN 979-8063-65-1 yang tersusun secara alfabetik bukan dari urutan munculnya ungkapan tersebut dalam buku komiknya.
Babi Ompong!; Babon bulukan!; Badut budukan!; Bakso busuk!; Bajingan!; Bandit!; Bandot!; Bandot tua!; Biang panu!; Belalang liar!; Cacing kering!; Dasar bandit!; Dendam kesumat!; Garong!; Ikan asin!; Jangkrik!; Jembel kesasar!; Jin peot!; Kanibal!; Kambing!; Kambing kudisan!; Kambing guling!; Kebo kudisan!; Kepiting goreng!; Kodok kesasar!; Kutu busuk!; Monyet!; Monyong!; Orang utan!; Pembalasan!; Racun tikus!; Setan laut!; Setan sinting!; Sompret!; Tikus bau!; Topan badai!; Udang busuk!.