22 Oktober 2010

Foto Kapten Haddock

http://id.wikipedia.org 

           =



<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:CaptainHaddock.png&filetimestamp=20050720112011" target="_blank"><img border="0" alt="http://id.wikipedia.org" width="120" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/8/84/CaptainHaddock.png" height="200"/></a>

Mimpi Baik,Hasil Buruk

Sesuai dengan judulnya,mimpi saya tidak buruk,tapi yang tidak enak di dunia nyata.Aku ngompol berkat mimpi!Mimpi itu-kan,saat kita sadar.Karena itu,ketika dalam mimpi aku di kamar mandi,ketika sudah kencing aku baru sadar,itu tiga kali.....


                                                                             :-D

21 Oktober 2010

Aktivitas Blog Wordpress-ku

Aktivitas di blogku yang wordpress ada lumayan banyak.
Kalau perlu kusebutkan satu - persatu:

1.Impor artikel dan komentar dari blog ini ke blog wordpress.Yang aneh daftar bacaan di dasbor adalah artikel blog sendiri
2.Expor artikel dan komentar dari blog wordpress ke folder file xml.
3.Ganti Header blog.
4.Lihat komentar.
5.dll.(Lihat perubahannya di blognya)  :-D

Libur UTS

Kemarin dibagi rapot bayangan,tapi kebanyakan nilai aku sudah tahu.Itu karena aku sudah lihat daftar nilainya di laptop guru,bahkan sebagian nilai,aku yang ketik.Setelah itu libur.......    :-D

17 Oktober 2010

Blogku ada dua

Blogku yang ini memang panjang,tapi kalau blog wordpressku baru sedikit postingnya.Makanya,waktu kemarin aku "putar haluan" ke Wordpress.Yang unik,aku menulis posting ini tepat setelah aku menerbitkan posting di wordpress,persis judulnya pula.

9 Oktober 2010

Artikel Wikipedia Jilid I

Kapten Archibald Haddock

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kapten Haddock)
Langsung ke: navigasi, cari
Kapten Haddock
CaptainHaddock.png
Kapten Haddock karya dari Hergé
Informasi Umum
Penerbit Flag of Belgium (civil).svg Casterman
Flag of Indonesia.svg Indira, Gramedia
Muncul pertama kali di Kepiting Bercapit Emas
Pencipta Hergé
Informasi tentangnya dalam cerita
Nama lainnya (fr) Capitaine Archibald Haddock
Karakter Memiliki emosi yang labil pada awalnya dan sangat lemah. Namun seiring dengan berjalannya cerita menjadi orang yang sangat menjunjung persamaan hak, dan mau berkorban untuk teman sejatinya.
Keahlian Pelaut, Kapten Kapal
Kapten Archibald Haddock (atau dalam bahasa Perancisnya Capitaine Archibald Haddock), yang juga sering dipanggil dengan nama Kapten Haddock saja, adalah seorang tokoh fiktif dalam serial buku komik Petualangan Tintin karya penulis dan artis komik Belgia Georges Remi, atau yang lebih dikenal dengan nama Hergé. Ia, adalah sahabat karib Tintin, yang juga seorang kapten kapal di dunia pelayaran komersial yang diperkenalkan dalam cerita Kepiting Bercapit Emas. Walaupun ketika diperkenalkan dia adalah seorang kapten kapal barang, namun di cerita-cerita berikutnya ia jelas-jelas telah pensiun dari pekerjaannya itu.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Latar Belakang

Tokoh ini adalah karakter ciptaan Hergé yang sangat terkenal dan populer setelah diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam cerita Kepiting Bercapit Emas[1]. Ia digambarkan sebagai seorang tokoh yang lemah dan memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada alkohol , tapi kemudian di cerita-cerita berikutnya ia menjadi tokoh yang dihormati dan penuh sikap kepahlawanan (terutama dalam cerita penting Tintin di Tibet, dimana ia dengan secara sukarela mau menyerahkan nyawanya untuk menyelamatkan temannya). Hingga pada saat diperkenalkannya, tokoh-tokoh pembantu dalam cerita Petualangan Tintin] hanya muncul secara tidak tetap dan tidak berada di bagian cerita utama. Mereka seringkali digunakan untuk membangun kesinambungan cerita daripada sebagai tokoh-tokoh pihak baik. Namun Hergé kemudian menyadari potensi tokoh ini sebagai pelengkap tokoh Tintin dan menjadikannya sebagai tokoh tetap dalam cerita buku komik tersebut. Kehadirannya ini menyebabkan peran Milo (Snowy dalam versi bahasa Inggrisnya) menjadi berkurang banyak untuk memberikan tempat bagi pengembangan karakter sang kapten.
Meskipun tokoh utama dari serial Petualangan Tintin adalah Tintin, namun dari survey yang pernah diadakan, ternyata sebanyak 37% memilih sang Kapten sebagai tokoh favoritnya, sedangkan Tintin menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 34% dan tempat ketiga diduduki oleh Milo dengan 13% [2]

[sunting] Karakter

[sunting] Umum


Lontaran khas Haddock dalam bahasa aslinya, bahasa Perancis
Dia pertama kali diperkenalkan sebagai Kapten kapal Karaboudjan, sebuah kapal yang dipergunakan oleh Mualim I, Allan Thompson, tanpa sepengatahuannya, untuk menyelundupkan obat-obat bius. Dikarenakan ketergantungannya yang teramat tinggi pada alkohol, sifatnya sangat lemah dan emosinya tidak stabil, dan bahkan bisa menjadi seorang tokoh yang hampir sama berbahayanya dengan para tokoh penjahat bagi Tintin. Ia digambarkan sebagai seseorang yang cepat marah, suka meluapkan emosinya melalui caci maki, dan mampu bertingkah laku yang menyebabkan pihak lain untuk kehilangan kesabaran. Di satu kesempatan dalam cerita tersebut, ia bahkan menyerang Tintin secara fisik, dalam rangka menaklukkan ganasnya gurun Maroko, dimana ia dalam ilusinya mengganggap bahwa Tintin adalah sebotol sampanye dan mencoba mencabut kepala temannya itu dengan paksa. Namun, tokoh ini digambarkan sedemikian rupa sebagai seseorang yang berhati baik yang membutuhkan perubahan hidup. Di akhir cerita petualangan tersebut, Tintin berhasil merubah hidup sang pecandu alkohol dan menjadikannya seorang sahabat setianya, walaupun sang kapten masih kadang-kadang masih suka mencaci-maki.[1]
Aspek kemanusiaannya yang agak kasar dan penuh sikap sarkastik merupakan sesuatu yang sangat berbeda dengan sikap kepahlawanan Tintin yang seringkali sangat luar biasa. Ia sangat cepat untuk memberikan komentar yang pedas pada Tintin ketika dirasakannya sikap temannya itu terlalu idealistis.
Tokoh ini menjadikan serial Petualangan Tintin menjadi semakin lengkap karakternya. Selama ini tokoh Tintin digambarkan sebagai karakter yang maha sempurna hampir tanpa cacat cela sedikitpun. Namun dengan kemunculannya yang sangat ekpresif dalam penggambaran, menjadikan ada unsur penyeimbang dalam serial ini dan menjadikannya sebagai serial yang tak akan lekang oleh waktu.
Tokoh ini pada dasarnya lebih menggambarkan karakter Hergé sendiri sebagai manusia biasa, dimana sebagai seorang pandu dia terwakili oleh Tintin namun seringkali karakter Hergé terwakili olehnya. Selain itu dia juga mewakili sifat "anglofilia" dari Hergé sendiri seperti: sering mengedepankan fair play; pakaian yang necis dan rapi; penghargaannya yang teramat dalam akan anggur berkelas; dan tidak terlupa akan tradisi di dunia kemaritiman yang sudah teramat tersohor. Dengan dimunculkannya karakternya menjadikan serial Petualangan Tintin semakin menyenangkan untuk diikuti. Dan walaupun Hergé mengakui bahwa karakternya mirip dengan sang Kapten, namun dia juga menyadari adanya pengaruh dari rekannya Edgar-Pierre Jacobs yang bergabung dengan team artistiknya di tahun 1940an untuk membantunya dalam merubah buku ceritanya dari hitam putih menjadi berwarna. Jacobs bekerja sama dengan Hergé sebelum akhirnya dia membuat serialnya sendiri yang tidak kalah terkenalnya yaitu Blake dan Mortimer.
Melalui tokoh ini, Hergé memperoleh jalan untuk bisa lebih menampilkan ekspresi seninya yang sulit diwujudkan lewat tokoh Tintin. Michael Farr, penulis buku Tintin: The Complete Companion, menuliskan: "Hergé selalu menampilkan ekspresi wajah Tintin secara minimal, namun dalam diri sang Kapten, tokoh ini bisa dirubah-rubah ekspresinya sesuai dengan emosi." Farr menulis lebih lanjut: "Lewat Kapten Haddock, Hergé berhasil menciptakan tokoh yang paling penuh inspirasi semenjak Tintin" dan jumlah penjualan buku yang sangat laris, dimana dirinya diperkenalkan, membuktikan bahwa tokoh ini diterima dengan sangat baik oleh para penggemar Tintin.
Setelah memperoleh peran yang cukup serius dalam cerita Bintang Misterius, dimana ia digambarkan menjadi Presiden Komunitas Pelaut Anti-Alkohol (President of the Society of Sober Sailors) yang kamar kabinnya dipenuhi dengan botol-botol wiski, dia menjadi tokoh utama dalam cerita petualangan berikutnya yang terbagi dalam dua buku, yaitu Rahasia Unicorn dan Harta Karun Rackham Merah, dimana sejarah keluarganya memegang peranan dalam alur ceritanya. Namun sayangnya, ketika petualang itu berakhir, sang Kapten kembali ke kebiasaan lamanya yang suka minum minuman keras.

[sunting] Keluarga

Hergé membangun cerita mengenainya, melengkapinya dengan rumah moyangnya Marlinspike Hall, atau Moulinsart dalam edisi Bahasa Perancisnya. Harry Thompson, penulis buku Tintin: Hergé and His Creation, menulis bahwa diciptakannya rumah yang besar dan mewah di daerah pedesaan tersebut adalah untuk "memberikan sebuah rumah peninggalan nenek moyang untuk ditempati oleh Tintin dengannya." Untuk bisa memasukkan unsur ini ke dalam cerita, Hergé akhirnya juga menceritakan garis keturunan dan nenek moyangnya yang bernama Sir Francis Haddock, sesuatu yang dianggap Thompson sebagai sesuatu yang lain daripada yang lain: "Haddock adalah satu-satunya tokoh tetap yang kerabat keluarganya sempat muncul di dalam cerita Petualangan Tintin (bila tidak mengikut-sertakan Jolyon Wagg dan keluarganya yang tidak normal)".[3]
Kemudian baru disadari bahwa secara tidak sengaja ada sebuah keluarga di bagian tenggara England yang juga bernama Haddock yang juga memiliki karier yang cemerlang di dunia kemaritiman dan menjadi kapten dan admiral pada sekitar abad 17 dan 18 yang hampir sama persis dengan tokoh rekaan ciptaan Hergé. Nama lengkapnya adalah H.J. Haddock dan tercatat sebagai Kapten dari kapal yang terdaftar di galangan kapal Liverpool di Inggris dari jajaran White Star liner Olympic di tahun 1913.[2]
Di cerita Petualangan Tintin terakhir yang berhasil diselesaikan oleh Hergé, Tintin dan Picaros, ia menjadi seorang tokoh yang penting dimana ia mendominasi separuh alur cerita dari petualangan tersebut. Perannya yang cukup penting adalah dalam episode Laut Merah, dimana kemampuannya sebagai seorang kapten kapal diuji dalam rangka melarikan diri dari sekapan Rastapopulous di samudra luas sampai akhirnya mereka dapat diselamatkan.

[sunting] Nama

Namanya diusulkan pertama kali oleh istri Hergé yang mengatakan bahwa "haddock" merupakan salah satu jenis ikan khas dari Inggris ketika mereka sedang bercakap-cakap sewaktu makan malam dengan menu utama, ikan. Hergé kemudian menggunakan nama itu untuk tokoh kapten kapal yang baru saja ia perkenalkan. Ia dibiarkan tanpa nama depan sampai pada cerita terakhir yang diselesaikan Hergé, Tintin dan Picaros (1976), dimana nama Archibald diperkenalkan.
Ketika perannya tumbuh besar, Hergé memperluas karakter tokoh ini pula, mengembangkannya dari sebagian sifat teman-temannya. Karakter emosinya terinspirasi dari ahli warna buku komik Petualangan Tintin, E.P. Jacobs, sementara sifat blak-blakannya berasal dari rekan kerjanya Bob de Moor. Bianca Castafiore, sering sekali merubah-rubah namanya namun walaupun begitu selalu terdengar hampir mirip pengucapannya, seperti yang bisa dilihat pada episode Permata Castafiore. Sedangkan Harry Thompson berkomentar mengenai bagaimana Hergé menggunakan tokoh ini untuk memasukkan unsur humor ke dalam alur cerita: "... dimana Kapten Haddock berperan sebagai seorang yang lugu untuk meringankan pembicaraan panjang yang serius."[3]

Lontaran Sang Kapten


Kapten Haddock dengan lontaran-lontaran khasnya
Ketika ia diperkenalkan dalam serial Petualangan Tintin di tahun 1940, kebiasaanya, menjadikan masalah tersendiri bagi Hergé. Sebagai seorang pelaut, ia memiliki perbendaharaan kata-kata yang sangat "kaya", akan tetapi Hergé tidak bisa mempergunakan sumpah serapahnya itu, dikarenakan serial ini diperuntukkan untuk anak-anak. Karakternya sangat dicintai dan dengan mudah diselami karena sangat dekat dengan dunia nyata, atau bisa dikatakan dialnya tokoh yang memiliki karakter sebagai mana layaknya manusia biasa yang bisa sedih, marah, kesal dan lain sebagainya. Penyelesaiannya dilaporkan ditemukan ketika Hergé mendapati situasi yang dialami di tahun 1933, tidak berapa lama setelah Four-Power Pact, suatu perjanjian diantara empat pihak (pakta diantara empat negara bagian atau empat pihak secara komersial), diperkenalkan. Hergé mencoba melerai suatu percekcokan antara seorang penjaga toko dan pelanggannya, tetapi belum sempat melakukannya, penjaga toko tersebut menjadi sangat marah dan ia kehilangan kesabarannya untuk beberapa saat dan memaki pelanggannya dengan lontaran "a peace treaty".[3] Melihat kejadian tersebut, Hergé menemukan penyelesaian atas persoalannya atas lontaran khas sang Kapten, dengan mempergunakan kata-kata aneh ataupun kata-kata yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu saja (esoteric) yang tidak terlalu menghujat, namun dapat diekspresikan dengan kemarahan, seperti layaknya orang yang sedang melontarkan kata-kata kutukan. Kumpulan kata-kata ini, tersebar luas dalam berbagai subyek, yang kadang-kadang terkait dengan istilah-istilah ilmiah. Kebiasaan ini, dalam tahun-tahun berikutnya menjadikan suatu ciri khas dari dirinya.
Ide tersebut diwujudkan dalam salah satu gambar dari cerita Kepiting Bercapit Emas dimana ia lari menyerbu segerombolan perompak Berber dengan hujatan-hujatan seperti 'jellyfish', 'troglodyte' dan 'ectoplasm'. (Orang-orang Berber itupun akhirnya melarikan diri, namun yang sebenarnya, mereka melarikan diri karena melihat adanya Méhariste, pasukan gurun dari Afrika Utara yang muncul di belakangnya.) Penggunaan kata-kata khas Haddock ini ternyata sangat mujarab sehingga ini dijadikan ciri khasnya dalam episode-episode berikutnya. Sebagai konsekuensinya, Hergé mulai aktif mengumpulkan kata-kata sulit dan tidak umum yang akan dipergunakan oleh sang Kapten, kadang-kadang Hergé sampai membolak-balik kamus hingga mendapatkan suatu kata-kata yang khusus.[3]
Dalam suatu kesempatan, hal ini bisa menjadi senjata makan tuan, dimana pada suatu masa, Hergé melontarkan ungkapan Pneumothorax (suatu kondisi darurat medis yang disebabkan kerusakan pada paru-paru). Satu minggu setelah bagian itu terbit di majalah Tintin, Hergé menerima sebuah surat dari seorang ayah yang anak lelakinya adalah penggemar berat Petualangan Tintin yang juga mengalami penyakit tuberkulosis yang cukup akut dan menyerang paru-parunya. Dalam surat tersebut, anak itu sangat kecewa karena komik favoritnya mencemooh keadaannya. Hergé kemudian menulis surat permintaan maaf dan menghapus ungkapan tersebut dari komik. Namun kemudian diketahui bahwa itu hanyalah surat kaleng yang dibuat dan ditulis oleh teman Hergé yang juga seorang kolaborator, Jacques Van Melkebeke.[3][1]
Diantara sekian banyak ungkapan khasnya, yang paling terkenal adalah suatu ungkapan yang merupakan gabungan dari beberapa ungkapan lain, yaitu: "Billions of bilious blue blistering barnacles!", dalam bahasa Inggrisnya atau "Mille millions de mille milliards de mille sabords!" dalam bahasa Perancisnya dan "Ten thousand thundering typhoons!" dalam bahasa Inggrisnya atau "Tonnerre de Brest!". Ia mempergunakan ungkapan ini sehingga Abdullah memanggilnya sebagai Blistering Barnacles.
Émile Brami, penulis biografi dari Louis-Ferdinand Céline, menyatakan bahwa di tahun 2004 dalam suatu wawancaranya dengan salah satu majalah yang terbit di Perancis, Lire bahwa Hergé mendapatkan inspirasinya dari brosur antisemitic milik Céline, Bagatelles pour un massacre (1937), dimana beberapa dari ungkapan itu seperti ("aztec", "coconut", "iconoclast", "platypus") ada dalam buku Céline. Hingga saat ini ungkapan khas Haddock ini tercatat sudah berjumlah sebanyak 196 buah[4].
Tak beda jauh dengan proses penerjemahan ungkapan khas sang Kapten dari Bahasa Perancis ke dalam Bahasa Inggris yang mengalami beberapa kesulitan, maka demikian pula ketika komik ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Namun para penerjemah serial ini ke dalam Bahasa Inggris masih memiliki beberapa keuntungan karena mereka masih bisa berkonsultasi langsung dengan Hergé, namun tidak demikian dengan para penerjemah Indonesia yang pertama dari Indira, salah satunya adalah Bapak Bambang Wahyudi. Sebagaimana yang dikatakannya ketika teamnya harus menerjemahkan ungkapan khas Haddock ke dalam Bahasa Indonesia, "Kata-katanya dianggap kurang santun, apalagi ditambah dengan perilakunya yang suka minum wisky dan sebagainya, seolah-lah memberikan kesan yang kurang baik untuk anak-anak".[5] Ia menyebutkan bahwa makian-makian si kapten dalam Bahasa Indonesia muncul dari teman-teman satu timnya. Sebagai contoh adalah ungkapannya "Blistering barnacle!", dimana kalau itu diterjemahkan secara harfiah, artinya adalah teritip, yaitu kerang-kerang atau siput kecil yang suka menempel di lambung kapal bagian bawah, sehingga akan menjadi janggal. Oleh karena itu maka ungkapan itu diterjemahkan menjadi "Kepiting busuk!".[5] Makiannya yang terkenal dalam Bahasa Indonesia adalah "Sejuta Topan Badai!" yang merupakan terjemahan dari "thundering thypoon". Penambahan kata sejuta, dimaksudkan agar terkesannya adalah suatu topan badai yang tiada akan ada habisnya.[5]

Perbendaharaan kata khas sang Kapten

Selama dalam kemunculannya di serial Petualangan Tintin, dia memiliki banyak perbendaharaan kata-kata yang khas, dalam bentuk tulisan maupun gambar ataupun dalam bentuk lambang-lambang tertentu.

Kepiting Bercapit Emas

Indira

Ini adalah daftar ungkapan khas sang kapten dari versi terbitan Indira, ISBN 979-8063-65-1 yang tersusun secara alfabetik bukan dari urutan munculnya ungkapan tersebut dalam buku komiknya.
Babi Ompong!; Babon bulukan!; Badut budukan!; Bakso busuk!; Bajingan!; Bandit!; Bandot!; Bandot tua!; Biang panu!; Belalang liar!; Cacing kering!; Dasar bandit!; Dendam kesumat!; Garong!; Ikan asin!; Jangkrik!; Jembel kesasar!; Jin peot!; Kanibal!; Kambing!; Kambing kudisan!; Kambing guling!; Kebo kudisan!; Kepiting goreng!; Kodok kesasar!; Kutu busuk!; Monyet!; Monyong!; Orang utan!; Pembalasan!; Racun tikus!; Setan laut!; Setan sinting!; Sompret!; Tikus bau!; Topan badai!; Udang busuk!.

Namanya dalam bahasa lain

Serial Petualangan Tintin ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa sehingga nama sang Kapten juga disesuaikan dengan bahasa dimana serial komik ini diterbitkan, seperti dalam daftar berikut ini:

 

Profesor Lionel Lakmus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Profesor Lionel Lakmus
ProfessorCalculus.JPG
Profesor Lionel Lakmus karya dari Hergé
Informasi Umum
Penerbit Flag of Belgium (civil).svg Casterman
Flag of Indonesia.svg Indira, Gramedia
Muncul pertama kali di Harta Karun Rackham Merah
Pencipta Hergé
Informasi tentangnya dalam cerita
Nama lainnya Professeur Tryphon Tournesol
Professor Cuthbert Calculus
Karakter Agak tunarungu, keras kepala, lemah lembut pada wanita, dan ahli berbagai hal.
Keahlian Penemu serbabisa.

Profesor Lakmus memiliki nama lengkap Profesor Lionel Lakmus (dalam Bahasa Perancis: Professeur Tryphon Tournesol, bahasa Inggris: Professor Cuthbert Calculus). Bila namanya diterjemahkan secara langsung adalah Profesor Tryphonius Bunga Matahari atau Profesor Tryphonius Kertas Lakmus, adalah salah satu tokoh fiksi dalam serial Petualangan Tintin. Ia adalah seorang yang membingungkan, dan memiliki kekurangan pada pendengarannya, namun banyak menciptakan peralatan yang cukup rumit dalam serial Petualangan Tintin, seperti kapal selam untuk satu orang yang memilik bentuk seperti seekor ikan hiu, roket yang dipergunakan untuk pergi ke bulan dan senjata ultrasuara.

Daftar isi


Latar Belakang

Dia muncul untuk pertama kalinya dalam cerita 'Harta Karun Rackham Merah', dan merupakan hasil dari usaha bertahun-tahun dari sang pengaras Hergé untuk menemukan tokoh profesor yang benar-benar gila atau linglung: seperti Dr. Sarcophagus dalam 'Cerutu Sang Firaun' dan Profesor Alembick dalam 'Tongkat Ottokar'. Namun karakternya berkembang menjadi semakin komplek seiring dengan perkembangan cerita ini.
Untuk karakternya, Hergé telah memiliki model yang sudah diincarnya sejak lama dengan cara mengumpulkan guntingan-guntingan surat kabar yang menampilkan penemu/fisikawan terkenal dari Swiss yang memiliki ambisi untuk terbang tinggi di angkasa dan menyelam di laut lebih dalam dari siapapun. Hal itu dilihat oleh Hergé ada pada diri Profesor Auguste Piccard. Bahkan setelah 9 tahun episode Harta Karun Rackham Merah dibuat oleh Hergé, Picard berhasil memecahkan rekor penyelaman di dalam laut dengan kapal selam "bathyscaphe"nya. Hergé mendapatkan inspirasi akan tokoh ini ketika melihat Picard di jalanan di kota Brussel ketika ia sedang mengajar sebagai seorang profesor di salah satu universitas dari tahun 1922 - 1954. Sama dengan tokoh inspirasinya di dunia nyata yang mendapatkan banyak pengakuan dan penghargaan, Profesor Lakmus juga mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari pemerintahan Syldavia atas pekerjaannya yang bisa membawa manusia untuk pertama kalinya pergi dan mendarat di bulan serta kembali dengan selamat. Bahkan dalam cerita Penerbangan 714 ke Sydney, si Profesor ditemani Tintin, Milo serta Kapten Haddock diundang sebagai tamu kehormatan dalam suatu pertemuan ilmiah.

Karakter

Umum

Walaupun dalam asal-usul dari gelar yang disandangnya tidak pernah secara jelas diceritakan, dalam serial Petualangan Tintin ini ia ditampilkan bahwa ia memiliki ahli dalam segala ilmu pengetahuan, mencapai tingkat tertinggi dalam berbagai bidang, termasuk Fisika Nuklir, Kimia, Mesin dan Biologi. Banyak sekali temuannya yang hampir mirip atau meniru pencapaian teknologi dalam dunia nyata pada masa itu, dimana yang paling banyak dikenang adalah Roket Bulan, dan juga percobaannya yang gagal dalam pembuatan televisi berwarna. Ia selalu ingin memberikan kebaikan bagi umat manusia atas penemuan-penemuannya, seperti pil yang menyembuhkan penyakit kecanduan alkohol yang bekerja dengan cara membuat alkohol rasanya tidak enak bagi sang pasien, dan menolak untuk mempergunakan talentanya untuk menciptakan suatu senjata pemusnah masal. Banyak temuannya yang tidak disukai oleh Kapten Haddock, walaupun dia menafsirkannya menjadi sebaliknya: ketuliannya membuatnya mengsalah artikan kata-kata dari Kapten Haddock, mencegahnya mendengar pendapatnya yang sebenarnya
Ketuliannya seringkali menjadi bahan dari bahan kelucuan dalam hubungan dengan orang lain, dimana seringkali ia mengulangi kembali apa yang dikiranya didengarnya, seringnya berkebalikan dengan apa yang diucapkan oleh lawan bicaranya. Pola ini dikenal dengan baik dalam dunia Lenong Indonesia dan dimainkan dengan baik oleh tokoh Lenong, Pak Bolot. Bahkan, seringkali dia mengalihkan subyek pembicaraan dengan jawaban yang tidak sesuai. Sebagai contoh, atas suatu pertanyaan "Tetapi Saya tidak pernah tahu bahwa Anda memiliki..." akan dijawabnya dengan "Tidak, anak muda, Saya tidak gila!". Dia tidak pernah merasa minder ataupun terganggun dengan ketuliannya, bahkan seringkali hal ini menimbulkan keputus asaan bagi teman-temannya. Dia sendiri tidak pernah mengakui bahwa dia mengalami gangguan pendengaran dan tetap ngotot bahwa ia hanya "agak sulit mendengar pada salah satu telinganya."
Dalam episode Petualangan di Bulan, dia bahkan memimpin sebuah team yang beranggotakan para ilmuwan dan mekanik yang bekerja bahu membahu dalam membuat suatu proyek besar, Roket ke Bulan, membuatnya termotivasi untuk memiliki alat bantu dengar. Dan dengan alat tersebut yang dipakainya selama petualangan itu, membuatnya dapat mendengar dengan jelas dan baik. Hal ini membuatnya menjadi karakter yang lebih serius, dan bahkan menunjukkan jiwa kepemimpinan yang berintegritas tinggi, dimana hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Namun sayangnya ketika menyelesaikan misi ini, dia kehilangan alat bantu dengarnya, dan membuat teman-temannya kembali ke kondisi semula (kecuali dalam salah satu adegan dari cerita Permata Castafiore, dimana Tintin memaksanya untuk memakainya dalam rangka menyelesaikan suatu kesalah pahaman dalam suatu siaran TV); dan hal ini mengembalikan kelucuan disekelilingnya, walaupun menurutnya, ketuliannya itu sangat membantunya untuk bisa tetap fokus pada pekerjaannya.
Walaupun dia seringkali tokoh yang pelupa, namun dia akan menjadi sangat marah ketika si Kapten atau siapapun memanggilnya dengan julukan "kambing". Salah satu adegan yang paling terkenal adalah ketika ia menjadi marah besar ketika Kapten Haddock menjuluki tindakannnya seperti seeokor kambing ketika ia sedang membuat roket yang akan diterbangkan ke Bulan. Dalam adegan tersebut terlihat sangat sensitif ketika ada orang yang menghina hasil karyanya di dunia ilmu pengetahuan, dan hal itu bisa membuatnya marah besar.
Walaupun begitu, dia adalah sahabat yang terbaik dari para tokoh utama kita. Haddock mengundangnya untuk tinggal bersamanya di Puri Moulinsart yang dibeli oleh Lakmus atas nama si Haddock mempergunakan uang dari hasil menjual hak patennya atas temuannya tentang kapal selam yang berbentuk ikan hiu sebagaimana terlihat pada episode Harta Karun Rackham Merah dan Rahasia Unicorn. Tintin dan Haddock juga crossed the world on at least two occasions (Prisoners of the Sun and The Calculus Affair) in order to save him from kidnappers.
Ia adalah seorang yang sangat percaya terhadap ilmu mencari sumber air, dan oleh karenanya ia selalu membawa pendulum. Ia kadang-kadang berkata bahwa ia adalah seorang atlet yang hebat semasa mudanya dengan gaya hidup yang aktif. Ia juga berkata bahwa dulu ia berlatih ilmu bela diri Perancis, savate, walaupun suatu peristiwa dalam cerita 'Penerbangan 714' menunjukkan bahwa ia sudah tidak jago lagi.

Keluarga

Tidak sebagaimana Kapten Haddock yang digambarkan memiliki nenek moyang, Sir Francis Haddock, tokoh ini digambarkan tidak memiliki keluarga sama sekali dan itu digambarkan dalam salah satu dialognya, "Aku tidak punya saudara.." seperti yang terlihat dalam episode Tintin dan Picaros.

Tokoh Sejenis

Lakmus adalah merupakan tokoh ilmuwan yang selama ini dicari-cari oleh Herge untuk melengkapi cerita Petualangan Tintin. Selain dirinya ada juga beberapa tokoh ilmuwan sejenis yang memiliki sifat hampir mirip dengannya, yaitu:

Sang Profesor yang pelupa dan salah dalam membawa payung
  • Seorang profesor yang muncul sekilas dalam cerita Si Kuping Belah dimana ia bertemu dengan seekor burung kakatua milik Mr. Balthazar. Dia terlupa untuk membawa kacamatanya, memakai mantel wanita milik pembersih rumahnya, memegang tongkatnya secara terbalik yang dikiranya adalah payungnya, salah menyangka seekor burung kakatua yang disangkanya seseorang dan meninggalkan tasnya di salah tiang lampu jalanan. Dalam edisi aslinya yang diterbitkan tahun 1935 oleh Casterman, ia diberi nama Profesor Euclide, yang diambil dari nama seorang ahli matematika berkebangsaan Yunani dan dikenal sebagai Bapak Geometri.
  • Dua orang ahli astronomi yang muncul dalam episode Bintang Misterius, dimana salah satunya bahkan menjadi gila. Philippulus the Prophet mewakili dilema yang dihadapi oleh para ahli antara mengedepankan penelitian ataukah lebih mengagungkan kepercayaanya. Pada kasus ini konflik ini telah mempengaruhi seluruh pikirannya, apalagi ketika diketahui bahwa akhir dari dunia ini akan segera terjadi. Dia kemudian memakai "cover bed" dan memukul-mukul gong untuk memberitahu yang lainnya tentang akan datangnya "Hari Pembalasan", dan juga mengganggu keberangkatan dari kapal ekspedisi yang akan berangkat untuk mencari reruntuhan meteorit itu. Sedangkan yang satunya, Profesor Decimus Phostle turut serta dalam ekspedisi itu dan berhasil mendapatkan bukti akan adanya logam baru yang dikandung oleh meteorit itu.
Pengenalan Lakmus, nampaknya telah melengkapi tokoh-tokoh yang diciptakan Herge dengan tokoh yang bisa mewakili idenya untuk menampilkan seorang lelaki sebagai ilmuwan. Sedangkan tokoh lainnya yang pernah mengenyam pendidikan tinggi, digambarkannya memiliki emosi lebih stabil, dan dewasa. Sebagai contohnya adalah para anggota ekspedisi arkeologi yang menjadi korban dalam episode 7 Bola Kristal, terlihat tidak memiliki prilaku eksentrik. Salah tokoh yang pernah menjadi teman dari Lakmus adalah Hercules Tarragon, dimana mereka pernah mengenyam pendidikan di universitas yang sama.
Walaupun terlihat sering bekerja sendirian, namun sebenarnya Lakmus sering melakukan korespondensi dengan rekan-rekannya sesama ilmuwan dan kadang-kadang bekerja sama dalam sebuah team dengan mereka dalam suatu proyek. Yang paling jelas terlihat adalah dalam episode Perjalanan ke Bulan dimana dia bekerja sama dengan Baxter dan Frank Woff dalam pembuatan roket untuk pergi ke bulan. Selain itu ia juga digambarkan melakukan korespondensi dengan ahli ultrasonic Alfredo Topolino yang berasal dari Nyon dalam episode Penculikan Lakmus.
Dia memiliki laboratoriumnya sendiri di Puri Moulinsart, dimana ia menjalankan berbagai percobaan. Ia sangat melindungi hasil karyanya, dan bahkan menyembunyikannya dari dua teman baiknya Tintin dan Kapten Haddock, yang mana membuat mereka terlibat dalam kesulitan dalam episode Penculikan Lakmus. Dalam episode Di Negeri Emas Hitam, dalam rangka mencari penawar dari "Formula Fourteen", dia bahkan hampir saja merusakkan separuh dari Puri Moulinsart.

Nama

Dalam cerita aslinya yang dituturkan dalam Bahasa Perancis, namanya adalah Professeur Tryphon Tournesol. Yang secara harfiah bisa diterjemahkan menjadi Profesor Tryphon "Bunga Matahari". Penggunaan nama yang diambil secara harfiah ini bisa dilihat pada serial Petualangan Tintin yang dialih bahasakan ke Bahasa Belanda, dimana ia bernama Professor Zonnebloem. Dimana Zonnebloem artinya adalah bunga matahari. Jika mengacu ke namanya yang ada dalam edisi aslinya yang berBahasa Perancis (Professeur Tryhphon Tournesol), Professeur sendiri juga bisa diartikan sebagai guru, dosen, atau orang yang memiliki pekerjaan sebagai pengajar, selain Profesor itu sendiri.
Dalam edisi Bahasa Indonesia dia mengalami dua kali perubahan nama. Yang pertama dia bernama Profesor Cuthbert Calculus, sebagaimana yang terlihat dalam semua komik Petualangan Tintin yang diterbikan oleh Indira. Sedangkan namanya berubah menjadi Profesor Lionel Lakmus, ketika hak terjemahan dari serial terkenal ini beralih ke tangan Gramedia. Jika dicermati, apapun namanya, baik nama depan ataupun nama belakangnya diawali oleh huruf yang sama. Pola ini juga dilakukan oleh pihak Gramedia ketika mencari nama yang tepat untuk tokoh ini. Untuk nama belakangnya telah didapatkan, "Lakmus", kertas yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat ke-asam-an/ke-basa-an (pH) dari suatu cairan. Nama Lionel dilekatkan sebagai nama depan karena nama itu cukup unik dan bisa mewakili pola pemakaian huruf yang sama untuk namanya.
Adapun namanya dalam bahasa lainnya adalah:
  • Arabic: Professor Bergel
  • Catalan: Silvestre Tornassol
  • Danish: Professor Tournesol
  • Dutch: Professor Zonnebloem
  • Finnish: Teophilus Tuhatkauno
  • German: Balduin Bienlein
  • Greek: Καθηγητής Τουρνεσόλ
  • Icelandic: Prófessor Vilhjálmur Vandráður
  • Inggris: Profesor Cuthbert Calculus
  • Italian: Professor Girasole
  • Portuguese: Trifólio Girassol
  • Spanish: Silvestre Tornasol
  • Swedish: Karl Kalkyl
  • Turkish: Profesör Turnusol

Temuan-temuannya


Si Detektif Kembar, Dupont dan Dupond yang meminum pil temuan Profesor Lakmus
Sebagaimana yang digambarkan dalam komik Petualangan Tintin, tokoh ini digambarkan menemukan berbagai temuan yang sangat berguna untuk umat manusia. Diantara temuan-temuannya yang terkenal adalah:[1]
  • Episode Harta Karun Rackham Merah: Tempat tidur yang bisa dilipat masuk ke dinding, mesin penyikat otomatis, kapal selam untuk satu orang yang berbentuk seperti ikan hiu.
  • Episode Laut Merah: Roller skate bermotor, yang dirancangnya untuk menyelesaikan permasalahan mengenai kemacetan yang ada di kota-kota besar.
  • Episode Permata Castafiore: Sebuah protipe pesawat televisi berwarna yang disebutnya sebagai "Supercolor-Tryphonar", bunga mawar putih yang merupakan varietas baru.
  • Episode Tintin dan Picaros: Obat yang bisa diberikan kepada para penggemar alkohol sehingga mereka tidak menyukai minuman itu lagi. Obat ini membuat rasa alkohol menjadi berasa seperti air putih saja.

Hubungan dengan lawan jenis

Tokoh ini adalah tokoh satu-satunya yang digambarkan hanya memiliki ketertarikan pada wanita. Hal ini sangat jelas terlihat dalam hubungannya dengan Bianca Castafiore, yang membuatnya jatuh hati padanya ketika sang diva tinggal cukup lama di Puri Moulinsart dalam episode Permata Castafiore. Dalam masa itu pula, sebagai seorang ahli di bidang botani, dia berhasil melakukan percobaan untuk menciptakan suatu jenis baru dari bunga mawar, yaitu bunga mawar putih yang diberinya nama "Bianca" sebagai penghargaannya pada sang Diva. Walaupun begitu dalam sukanya pada sang Diva, namun dia tidak memendam rasa benci ketika dia tahu bahwa Kapten Haddock telah bertunangan dengan sang Diva yang dibacanya dari salah satu tabloid, dan menyampaikan ucapan selamat yang tulus. Namun tanpa diketahuinya itu hanyalah berita-berita gosip yang sering dipakai oleh tabloid dalam pemberitaan seorang artis terkenal.
Dalam episode Tintin dan Picaros dia juga menunjukkan kekhawatirannya ketika sang diva dijebloskan ke penjara dan mau menjadi pembelanya. Dalam buku yang sama, dia juga terkesan dengan Peggy Alcazar (istri dari Jenderal Alcazar) dan mencium takzim tangannya setelah ia mengkritik Tintin dan Kapten Haddock yang disalah artikannya sebagai penghormatan untuk kedua temannya itu.

Inspirasi

Herge menyatakan secara tidak langsung bahwa ia mendapatkan inspirasi tentang tokoh ini dari Auguste Piccard. Bahkan dalam episdoe Permata Castafiore, Bianca Castafiore mungkin salah menganggap sang Profesor dengan Auguste Piccard (18841962) yang menyatakan bahwa si Profesor cukup dikenal dengan pencapaiannya mencapai titik terdalam di lautan. Dan hal ini dibenarkan oleh Hergé dalam sebuah wawancara dengan Numa Sadoul: "Dia adalah skala kecil dari Piccard, dimana orang aslinya sangat tinggi. Piccard memiliki leher yang sangat panjang dan besar, sehingga Herge memutuskan untuk mengecilkan ukurannya sehingga sesuai dengan patron di buku komik." [2] Orang aslinya terlihat sedang mengajar di Brussel ketika Hergé mendapatinya di jalanan.

3 Oktober 2010

Acara Internet

Halo,Aku sekarang akan memindahkan artikel wikipedia tanpa hapus,ke blog.Seperti yang bisa dilihat di posting "Artikel Kesukaanku",Aku akan menambahkan yang sudah Aku baca.

Artikel Kesukaan

Ini artikel kesukaanku dari Wikpedia Bahasa Indonesia,tentang Kapten Archibald Haddock atau lebih dikenal sebagai Kapten Haddock :


Kapten Archibald Haddock

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kapten Haddock
CaptainHaddock.png
Kapten Haddock karya dari Hergé
Informasi Umum
Penerbit Flag of Belgium (civil).svg Casterman
Flag of Indonesia.svg Indira, Gramedia
Muncul pertama kali di Kepiting Bercapit Emas
Pencipta Hergé
Informasi tentangnya dalam cerita
Nama lainnya (fr) Capitaine Archibald Haddock
Karakter Memiliki emosi yang labil pada awalnya dan sangat lemah. Namun seiring dengan berjalannya cerita menjadi orang yang sangat menjunjung persamaan hak, dan mau berkorban untuk teman sejatinya.
Keahlian Pelaut, Kapten Kapal
Kapten Archibald Haddock (atau dalam bahasa Perancisnya Capitaine Archibald Haddock), yang juga sering dipanggil dengan nama Kapten Haddock saja, adalah seorang tokoh fiktif dalam serial buku komik Petualangan Tintin karya penulis dan artis komik Belgia Georges Remi, atau yang lebih dikenal dengan nama Hergé. Ia, adalah sahabat karib Tintin, yang juga seorang kapten kapal di dunia pelayaran komersial yang diperkenalkan dalam cerita Kepiting Bercapit Emas. Walaupun ketika diperkenalkan dia adalah seorang kapten kapal barang, namun di cerita-cerita berikutnya ia jelas-jelas telah pensiun dari pekerjaannya itu.

Daftar isi


Latar Belakang

Tokoh ini adalah karakter ciptaan Hergé yang sangat terkenal dan populer setelah diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam cerita Kepiting Bercapit Emas[1]. Ia digambarkan sebagai seorang tokoh yang lemah dan memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada alkohol , tapi kemudian di cerita-cerita berikutnya ia menjadi tokoh yang dihormati dan penuh sikap kepahlawanan (terutama dalam cerita penting Tintin di Tibet, dimana ia dengan secara sukarela mau menyerahkan nyawanya untuk menyelamatkan temannya). Hingga pada saat diperkenalkannya, tokoh-tokoh pembantu dalam cerita Petualangan Tintin] hanya muncul secara tidak tetap dan tidak berada di bagian cerita utama. Mereka seringkali digunakan untuk membangun kesinambungan cerita daripada sebagai tokoh-tokoh pihak baik. Namun Hergé kemudian menyadari potensi tokoh ini sebagai pelengkap tokoh Tintin dan menjadikannya sebagai tokoh tetap dalam cerita buku komik tersebut. Kehadirannya ini menyebabkan peran Milo (Snowy dalam versi bahasa Inggrisnya) menjadi berkurang banyak untuk memberikan tempat bagi pengembangan karakter sang kapten.
Meskipun tokoh utama dari serial Petualangan Tintin adalah Tintin, namun dari survey yang pernah diadakan, ternyata sebanyak 37% memilih sang Kapten sebagai tokoh favoritnya, sedangkan Tintin menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 34% dan tempat ketiga diduduki oleh Milo dengan 13% [2]

Karakter

Umum


Lontaran khas Haddock dalam bahasa aslinya, bahasa Perancis
Dia pertama kali diperkenalkan sebagai Kapten kapal Karaboudjan, sebuah kapal yang dipergunakan oleh Mualim I, Allan Thompson, tanpa sepengatahuannya, untuk menyelundupkan obat-obat bius. Dikarenakan ketergantungannya yang teramat tinggi pada alkohol, sifatnya sangat lemah dan emosinya tidak stabil, dan bahkan bisa menjadi seorang tokoh yang hampir sama berbahayanya dengan para tokoh penjahat bagi Tintin. Ia digambarkan sebagai seseorang yang cepat marah, suka meluapkan emosinya melalui caci maki, dan mampu bertingkah laku yang menyebabkan pihak lain untuk kehilangan kesabaran. Di satu kesempatan dalam cerita tersebut, ia bahkan menyerang Tintin secara fisik, dalam rangka menaklukkan ganasnya gurun Maroko, dimana ia dalam ilusinya mengganggap bahwa Tintin adalah sebotol sampanye dan mencoba mencabut kepala temannya itu dengan paksa. Namun, tokoh ini digambarkan sedemikian rupa sebagai seseorang yang berhati baik yang membutuhkan perubahan hidup. Di akhir cerita petualangan tersebut, Tintin berhasil merubah hidup sang pecandu alkohol dan menjadikannya seorang sahabat setianya, walaupun sang kapten masih kadang-kadang masih suka mencaci-maki.[1]
Aspek kemanusiaannya yang agak kasar dan penuh sikap sarkastik merupakan sesuatu yang sangat berbeda dengan sikap kepahlawanan Tintin yang seringkali sangat luar biasa. Ia sangat cepat untuk memberikan komentar yang pedas pada Tintin ketika dirasakannya sikap temannya itu terlalu idealistis.
Tokoh ini menjadikan serial Petualangan Tintin menjadi semakin lengkap karakternya. Selama ini tokoh Tintin digambarkan sebagai karakter yang maha sempurna hampir tanpa cacat cela sedikitpun. Namun dengan kemunculannya yang sangat ekpresif dalam penggambaran, menjadikan ada unsur penyeimbang dalam serial ini dan menjadikannya sebagai serial yang tak akan lekang oleh waktu.
Tokoh ini pada dasarnya lebih menggambarkan karakter Hergé sendiri sebagai manusia biasa, dimana sebagai seorang pandu dia terwakili oleh Tintin namun seringkali karakter Hergé terwakili olehnya. Selain itu dia juga mewakili sifat "anglofilia" dari Hergé sendiri seperti: sering mengedepankan fair play; pakaian yang necis dan rapi; penghargaannya yang teramat dalam akan anggur berkelas; dan tidak terlupa akan tradisi di dunia kemaritiman yang sudah teramat tersohor. Dengan dimunculkannya karakternya menjadikan serial Petualangan Tintin semakin menyenangkan untuk diikuti. Dan walaupun Hergé mengakui bahwa karakternya mirip dengan sang Kapten, namun dia juga menyadari adanya pengaruh dari rekannya Edgar-Pierre Jacobs yang bergabung dengan team artistiknya di tahun 1940an untuk membantunya dalam merubah buku ceritanya dari hitam putih menjadi berwarna. Jacobs bekerja sama dengan Hergé sebelum akhirnya dia membuat serialnya sendiri yang tidak kalah terkenalnya yaitu Blake dan Mortimer.
Melalui tokoh ini, Hergé memperoleh jalan untuk bisa lebih menampilkan ekspresi seninya yang sulit diwujudkan lewat tokoh Tintin. Michael Farr, penulis buku Tintin: The Complete Companion, menuliskan: "Hergé selalu menampilkan ekspresi wajah Tintin secara minimal, namun dalam diri sang Kapten, tokoh ini bisa dirubah-rubah ekspresinya sesuai dengan emosi." Farr menulis lebih lanjut: "Lewat Kapten Haddock, Hergé berhasil menciptakan tokoh yang paling penuh inspirasi semenjak Tintin" dan jumlah penjualan buku yang sangat laris, dimana dirinya diperkenalkan, membuktikan bahwa tokoh ini diterima dengan sangat baik oleh para penggemar Tintin.
Setelah memperoleh peran yang cukup serius dalam cerita Bintang Misterius, dimana ia digambarkan menjadi Presiden Komunitas Pelaut Anti-Alkohol (President of the Society of Sober Sailors) yang kamar kabinnya dipenuhi dengan botol-botol wiski, dia menjadi tokoh utama dalam cerita petualangan berikutnya yang terbagi dalam dua buku, yaitu Rahasia Unicorn dan Harta Karun Rackham Merah, dimana sejarah keluarganya memegang peranan dalam alur ceritanya. Namun sayangnya, ketika petualang itu berakhir, sang Kapten kembali ke kebiasaan lamanya yang suka minum minuman keras.

Keluarga

Hergé membangun cerita mengenainya, melengkapinya dengan rumah moyangnya Marlinspike Hall, atau Moulinsart dalam edisi Bahasa Perancisnya. Harry Thompson, penulis buku Tintin: Hergé and His Creation, menulis bahwa diciptakannya rumah yang besar dan mewah di daerah pedesaan tersebut adalah untuk "memberikan sebuah rumah peninggalan nenek moyang untuk ditempati oleh Tintin dengannya." Untuk bisa memasukkan unsur ini ke dalam cerita, Hergé akhirnya juga menceritakan garis keturunan dan nenek moyangnya yang bernama Sir Francis Haddock, sesuatu yang dianggap Thompson sebagai sesuatu yang lain daripada yang lain: "Haddock adalah satu-satunya tokoh tetap yang kerabat keluarganya sempat muncul di dalam cerita Petualangan Tintin (bila tidak mengikut-sertakan Jolyon Wagg dan keluarganya yang tidak normal)".[3]
Kemudian baru disadari bahwa secara tidak sengaja ada sebuah keluarga di bagian tenggara England yang juga bernama Haddock yang juga memiliki karier yang cemerlang di dunia kemaritiman dan menjadi kapten dan admiral pada sekitar abad 17 dan 18 yang hampir sama persis dengan tokoh rekaan ciptaan Hergé. Nama lengkapnya adalah H.J. Haddock dan tercatat sebagai Kapten dari kapal yang terdaftar di galangan kapal Liverpool di Inggris dari jajaran White Star liner Olympic di tahun 1913.[2]
Di cerita Petualangan Tintin terakhir yang berhasil diselesaikan oleh Hergé, Tintin dan Picaros, ia menjadi seorang tokoh yang penting dimana ia mendominasi separuh alur cerita dari petualangan tersebut. Perannya yang cukup penting adalah dalam episode Laut Merah, dimana kemampuannya sebagai seorang kapten kapal diuji dalam rangka melarikan diri dari sekapan Rastapopulous di samudra luas sampai akhirnya mereka dapat diselamatkan.

Nama

Namanya diusulkan pertama kali oleh istri Hergé yang mengatakan bahwa "haddock" merupakan salah satu jenis ikan khas dari Inggris ketika mereka sedang bercakap-cakap sewaktu makan malam dengan menu utama, ikan. Hergé kemudian menggunakan nama itu untuk tokoh kapten kapal yang baru saja ia perkenalkan. Ia dibiarkan tanpa nama depan sampai pada cerita terakhir yang diselesaikan Hergé, Tintin dan Picaros (1976), dimana nama Archibald diperkenalkan.
Ketika perannya tumbuh besar, Hergé memperluas karakter tokoh ini pula, mengembangkannya dari sebagian sifat teman-temannya. Karakter emosinya terinspirasi dari ahli warna buku komik Petualangan Tintin, E.P. Jacobs, sementara sifat blak-blakannya berasal dari rekan kerjanya Bob de Moor. Bianca Castafiore, sering sekali merubah-rubah namanya namun walaupun begitu selalu terdengar hampir mirip pengucapannya, seperti yang bisa dilihat pada episode Permata Castafiore. Sedangkan Harry Thompson berkomentar mengenai bagaimana Hergé menggunakan tokoh ini untuk memasukkan unsur humor ke dalam alur cerita: "... dimana Kapten Haddock berperan sebagai seorang yang lugu untuk meringankan pembicaraan panjang yang serius."[3]

Lontaran Sang Kapten


Kapten Haddock dengan lontaran-lontaran khasnya
Ketika ia diperkenalkan dalam serial Petualangan Tintin di tahun 1940, kebiasaanya, menjadikan masalah tersendiri bagi Hergé. Sebagai seorang pelaut, ia memiliki perbendaharaan kata-kata yang sangat "kaya", akan tetapi Hergé tidak bisa mempergunakan sumpah serapahnya itu, dikarenakan serial ini diperuntukkan untuk anak-anak. Karakternya sangat dicintai dan dengan mudah diselami karena sangat dekat dengan dunia nyata, atau bisa dikatakan dialnya tokoh yang memiliki karakter sebagai mana layaknya manusia biasa yang bisa sedih, marah, kesal dan lain sebagainya. Penyelesaiannya dilaporkan ditemukan ketika Hergé mendapati situasi yang dialami di tahun 1933, tidak berapa lama setelah Four-Power Pact, suatu perjanjian diantara empat pihak (pakta diantara empat negara bagian atau empat pihak secara komersial), diperkenalkan. Hergé mencoba melerai suatu percekcokan antara seorang penjaga toko dan pelanggannya, tetapi belum sempat melakukannya, penjaga toko tersebut menjadi sangat marah dan ia kehilangan kesabarannya untuk beberapa saat dan memaki pelanggannya dengan lontaran "a peace treaty".[3] Melihat kejadian tersebut, Hergé menemukan penyelesaian atas persoalannya atas lontaran khas sang Kapten, dengan mempergunakan kata-kata aneh ataupun kata-kata yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu saja (esoteric) yang tidak terlalu menghujat, namun dapat diekspresikan dengan kemarahan, seperti layaknya orang yang sedang melontarkan kata-kata kutukan. Kumpulan kata-kata ini, tersebar luas dalam berbagai subyek, yang kadang-kadang terkait dengan istilah-istilah ilmiah. Kebiasaan ini, dalam tahun-tahun berikutnya menjadikan suatu ciri khas dari dirinya.
Ide tersebut diwujudkan dalam salah satu gambar dari cerita Kepiting Bercapit Emas dimana ia lari menyerbu segerombolan perompak Berber dengan hujatan-hujatan seperti 'jellyfish', 'troglodyte' dan 'ectoplasm'. (Orang-orang Berber itupun akhirnya melarikan diri, namun yang sebenarnya, mereka melarikan diri karena melihat adanya Méhariste, pasukan gurun dari Afrika Utara yang muncul di belakangnya.) Penggunaan kata-kata khas Haddock ini ternyata sangat mujarab sehingga ini dijadikan ciri khasnya dalam episode-episode berikutnya. Sebagai konsekuensinya, Hergé mulai aktif mengumpulkan kata-kata sulit dan tidak umum yang akan dipergunakan oleh sang Kapten, kadang-kadang Hergé sampai membolak-balik kamus hingga mendapatkan suatu kata-kata yang khusus.[3]
Dalam suatu kesempatan, hal ini bisa menjadi senjata makan tuan, dimana pada suatu masa, Hergé melontarkan ungkapan Pneumothorax (suatu kondisi darurat medis yang disebabkan kerusakan pada paru-paru). Satu minggu setelah bagian itu terbit di majalah Tintin, Hergé menerima sebuah surat dari seorang ayah yang anak lelakinya adalah penggemar berat Petualangan Tintin yang juga mengalami penyakit tuberkulosis yang cukup akut dan menyerang paru-parunya. Dalam surat tersebut, anak itu sangat kecewa karena komik favoritnya mencemooh keadaannya. Hergé kemudian menulis surat permintaan maaf dan menghapus ungkapan tersebut dari komik. Namun kemudian diketahui bahwa itu hanyalah surat kaleng yang dibuat dan ditulis oleh teman Hergé yang juga seorang kolaborator, Jacques Van Melkebeke.[3][1]
Diantara sekian banyak ungkapan khasnya, yang paling terkenal adalah suatu ungkapan yang merupakan gabungan dari beberapa ungkapan lain, yaitu: "Billions of bilious blue blistering barnacles!", dalam bahasa Inggrisnya atau "Mille millions de mille milliards de mille sabords!" dalam bahasa Perancisnya dan "Ten thousand thundering typhoons!" dalam bahasa Inggrisnya atau "Tonnerre de Brest!". Ia mempergunakan ungkapan ini sehingga Abdullah memanggilnya sebagai Blistering Barnacles.
Émile Brami, penulis biografi dari Louis-Ferdinand Céline, menyatakan bahwa di tahun 2004 dalam suatu wawancaranya dengan salah satu majalah yang terbit di Perancis, Lire bahwa Hergé mendapatkan inspirasinya dari brosur antisemitic milik Céline, Bagatelles pour un massacre (1937), dimana beberapa dari ungkapan itu seperti ("aztec", "coconut", "iconoclast", "platypus") ada dalam buku Céline. Hingga saat ini ungkapan khas Haddock ini tercatat sudah berjumlah sebanyak 196 buah[4].
Tak beda jauh dengan proses penerjemahan ungkapan khas sang Kapten dari Bahasa Perancis ke dalam Bahasa Inggris yang mengalami beberapa kesulitan, maka demikian pula ketika komik ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Namun para penerjemah serial ini ke dalam Bahasa Inggris masih memiliki beberapa keuntungan karena mereka masih bisa berkonsultasi langsung dengan Hergé, namun tidak demikian dengan para penerjemah Indonesia yang pertama dari Indira, salah satunya adalah Bapak Bambang Wahyudi. Sebagaimana yang dikatakannya ketika teamnya harus menerjemahkan ungkapan khas Haddock ke dalam Bahasa Indonesia, "Kata-katanya dianggap kurang santun, apalagi ditambah dengan perilakunya yang suka minum wisky dan sebagainya, seolah-lah memberikan kesan yang kurang baik untuk anak-anak".[5] Ia menyebutkan bahwa makian-makian si kapten dalam Bahasa Indonesia muncul dari teman-teman satu timnya. Sebagai contoh adalah ungkapannya "Blistering barnacle!", dimana kalau itu diterjemahkan secara harfiah, artinya adalah teritip, yaitu kerang-kerang atau siput kecil yang suka menempel di lambung kapal bagian bawah, sehingga akan menjadi janggal. Oleh karena itu maka ungkapan itu diterjemahkan menjadi "Kepiting busuk!".[5] Makiannya yang terkenal dalam Bahasa Indonesia adalah "Sejuta Topan Badai!" yang merupakan terjemahan dari "thundering thypoon". Penambahan kata sejuta, dimaksudkan agar terkesannya adalah suatu topan badai yang tiada akan ada habisnya.[5] 

Perbendaharaan kata khas sang Kapten
Selama dalam kemunculannya di serial Petualangan Tintin, dia memiliki banyak perbendaharaan kata-kata yang khas, dalam bentuk tulisan maupun gambar ataupun dalam bentuk lambang-lambang tertentu.

Kepiting Bercapit Emas

Indira

Ini adalah daftar ungkapan khas sang kapten dari versi terbitan Indira, ISBN 979-8063-65-1 yang tersusun secara alfabetik bukan dari urutan munculnya ungkapan tersebut dalam buku komiknya.
Babi Ompong!; Babon bulukan!; Badut budukan!; Bakso busuk!; Bajingan!; Bandit!; Bandot!; Bandot tua!; Biang panu!; Belalang liar!; Cacing kering!; Dasar bandit!; Dendam kesumat!; Garong!; Ikan asin!; Jangkrik!; Jembel kesasar!; Jin peot!; Kanibal!; Kambing!; Kambing kudisan!; Kambing guling!; Kebo kudisan!; Kepiting goreng!; Kodok kesasar!; Kutu busuk!; Monyet!; Monyong!; Orang utan!; Pembalasan!; Racun tikus!; Setan laut!; Setan sinting!; Sompret!; Tikus bau!; Topan badai!; Udang busuk!.