Kapten Archibald Haddock
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari
Kapten Haddock)
Kapten Haddock |

Kapten Haddock karya dari Hergé |
Informasi Umum |
Penerbit | Casterman
Indira, Gramedia |
Muncul pertama kali di | Kepiting Bercapit Emas |
Pencipta | Hergé |
Informasi tentangnya dalam cerita |
Nama lainnya | (fr) Capitaine Archibald Haddock |
Karakter | Memiliki emosi yang labil pada awalnya dan sangat lemah. Namun seiring dengan berjalannya cerita menjadi orang yang sangat menjunjung persamaan hak, dan mau berkorban untuk teman sejatinya. |
Keahlian | Pelaut, Kapten Kapal |
Kapten Archibald Haddock (atau dalam
bahasa Perancisnya Capitaine Archibald Haddock), yang juga sering dipanggil dengan nama
Kapten Haddock saja, adalah seorang tokoh
fiktif dalam serial buku
komik Petualangan Tintin karya penulis dan artis komik
Belgia Georges Remi, atau yang lebih dikenal dengan nama
Hergé. Ia, adalah sahabat karib
Tintin, yang juga seorang kapten kapal di dunia pelayaran komersial yang diperkenalkan dalam cerita
Kepiting Bercapit Emas. Walaupun ketika diperkenalkan dia adalah seorang kapten kapal barang, namun di cerita-cerita berikutnya ia jelas-jelas telah pensiun dari pekerjaannya itu.
[sunting] Latar Belakang
Tokoh ini adalah karakter ciptaan
Hergé yang sangat terkenal dan populer setelah diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam cerita
Kepiting Bercapit Emas[1]. Ia digambarkan sebagai seorang tokoh yang lemah dan memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada
alkohol , tapi kemudian di cerita-cerita berikutnya ia menjadi tokoh yang dihormati dan penuh sikap kepahlawanan (terutama dalam cerita penting
Tintin di Tibet, dimana ia dengan secara sukarela mau menyerahkan nyawanya untuk menyelamatkan temannya). Hingga pada saat diperkenalkannya, tokoh-tokoh pembantu dalam cerita
Petualangan Tintin] hanya muncul secara tidak tetap dan tidak berada di bagian cerita utama. Mereka seringkali digunakan untuk membangun kesinambungan cerita daripada sebagai tokoh-tokoh pihak baik. Namun
Hergé kemudian menyadari potensi tokoh ini sebagai pelengkap tokoh
Tintin dan menjadikannya sebagai tokoh tetap dalam cerita buku
komik tersebut. Kehadirannya ini menyebabkan peran
Milo (
Snowy dalam versi
bahasa Inggrisnya) menjadi berkurang banyak untuk memberikan tempat bagi pengembangan karakter sang kapten.
Meskipun tokoh utama dari serial
Petualangan Tintin adalah
Tintin, namun dari survey yang pernah diadakan, ternyata sebanyak 37% memilih sang Kapten sebagai tokoh favoritnya, sedangkan
Tintin menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 34% dan tempat ketiga diduduki oleh
Milo dengan 13%
[2]
Dia pertama kali diperkenalkan sebagai Kapten kapal
Karaboudjan, sebuah kapal yang dipergunakan oleh Mualim I, Allan Thompson, tanpa sepengatahuannya, untuk menyelundupkan obat-obat bius. Dikarenakan ketergantungannya yang teramat tinggi pada
alkohol, sifatnya sangat lemah dan emosinya tidak stabil, dan bahkan bisa menjadi seorang tokoh yang hampir sama berbahayanya dengan para tokoh penjahat bagi
Tintin. Ia digambarkan sebagai seseorang yang cepat marah, suka meluapkan emosinya melalui caci maki, dan mampu bertingkah laku yang menyebabkan pihak lain untuk kehilangan kesabaran. Di satu kesempatan dalam cerita tersebut, ia bahkan menyerang
Tintin secara fisik, dalam rangka menaklukkan ganasnya gurun
Maroko, dimana ia dalam ilusinya mengganggap bahwa
Tintin adalah sebotol
sampanye dan mencoba mencabut kepala temannya itu dengan paksa. Namun, tokoh ini digambarkan sedemikian rupa sebagai seseorang yang berhati baik yang membutuhkan perubahan hidup. Di akhir cerita petualangan tersebut,
Tintin berhasil merubah hidup sang pecandu
alkohol dan menjadikannya seorang sahabat setianya, walaupun sang kapten masih kadang-kadang masih suka mencaci-maki.
[1]
Aspek kemanusiaannya yang agak kasar dan penuh sikap sarkastik merupakan sesuatu yang sangat berbeda dengan sikap kepahlawanan
Tintin yang seringkali sangat luar biasa. Ia sangat cepat untuk memberikan komentar yang pedas pada
Tintin ketika dirasakannya sikap temannya itu terlalu idealistis.
Tokoh ini menjadikan serial
Petualangan Tintin menjadi semakin lengkap karakternya. Selama ini tokoh
Tintin digambarkan sebagai karakter yang maha sempurna hampir tanpa cacat cela sedikitpun. Namun dengan kemunculannya yang sangat ekpresif dalam penggambaran, menjadikan ada unsur penyeimbang dalam serial ini dan menjadikannya sebagai serial yang tak akan lekang oleh waktu.
Tokoh ini pada dasarnya lebih menggambarkan karakter
Hergé sendiri sebagai manusia biasa, dimana sebagai seorang
pandu dia terwakili oleh
Tintin namun seringkali karakter
Hergé terwakili olehnya. Selain itu dia juga mewakili sifat "
anglofilia" dari
Hergé sendiri seperti: sering mengedepankan fair play; pakaian yang necis dan rapi; penghargaannya yang teramat dalam akan anggur berkelas; dan tidak terlupa akan tradisi di dunia kemaritiman yang sudah teramat tersohor. Dengan dimunculkannya karakternya menjadikan serial
Petualangan Tintin semakin menyenangkan untuk diikuti. Dan walaupun
Hergé mengakui bahwa karakternya mirip dengan sang Kapten, namun dia juga menyadari adanya pengaruh dari rekannya
Edgar-Pierre Jacobs yang bergabung dengan team artistiknya di tahun
1940an untuk membantunya dalam merubah buku ceritanya dari hitam putih menjadi berwarna. Jacobs bekerja sama dengan
Hergé sebelum akhirnya dia membuat serialnya sendiri yang tidak kalah terkenalnya yaitu
Blake dan Mortimer.
Melalui tokoh ini,
Hergé memperoleh jalan untuk bisa lebih menampilkan ekspresi seninya yang sulit diwujudkan lewat tokoh
Tintin.
Michael Farr, penulis buku
Tintin: The Complete Companion, menuliskan: "
Hergé selalu menampilkan ekspresi wajah
Tintin secara minimal, namun dalam diri sang Kapten, tokoh ini bisa dirubah-rubah ekspresinya sesuai dengan emosi."
Farr menulis lebih lanjut: "Lewat Kapten Haddock,
Hergé berhasil menciptakan tokoh yang paling penuh inspirasi semenjak
Tintin" dan jumlah penjualan buku yang sangat laris, dimana dirinya diperkenalkan, membuktikan bahwa tokoh ini diterima dengan sangat baik oleh para penggemar
Tintin.
Setelah memperoleh peran yang cukup serius dalam cerita
Bintang Misterius, dimana ia digambarkan menjadi Presiden Komunitas Pelaut Anti-Alkohol (
President of the Society of Sober Sailors) yang kamar kabinnya dipenuhi dengan botol-botol
wiski, dia menjadi tokoh utama dalam cerita petualangan berikutnya yang terbagi dalam dua buku, yaitu
Rahasia Unicorn dan
Harta Karun Rackham Merah, dimana sejarah keluarganya memegang peranan dalam alur ceritanya. Namun sayangnya, ketika petualang itu berakhir, sang Kapten kembali ke kebiasaan lamanya yang suka minum minuman keras.
Hergé membangun cerita mengenainya, melengkapinya dengan rumah moyangnya
Marlinspike Hall, atau
Moulinsart dalam edisi
Bahasa Perancisnya.
Harry Thompson, penulis buku
Tintin: Hergé and His Creation, menulis bahwa diciptakannya rumah yang besar dan mewah di daerah pedesaan tersebut adalah untuk "memberikan sebuah rumah peninggalan nenek moyang untuk ditempati oleh
Tintin dengannya." Untuk bisa memasukkan unsur ini ke dalam cerita,
Hergé akhirnya juga menceritakan garis keturunan dan nenek moyangnya yang bernama Sir Francis Haddock, sesuatu yang dianggap
Thompson sebagai sesuatu yang lain daripada yang lain: "
Haddock adalah satu-satunya tokoh tetap yang kerabat keluarganya sempat muncul di dalam cerita
Petualangan Tintin (bila tidak mengikut-sertakan
Jolyon Wagg dan keluarganya yang tidak normal)".
[3]
Kemudian baru disadari bahwa secara tidak sengaja ada sebuah keluarga di bagian
tenggara England yang juga bernama Haddock yang juga memiliki karier yang cemerlang di dunia kemaritiman dan menjadi kapten dan admiral pada sekitar abad 17 dan 18 yang hampir sama persis dengan tokoh rekaan ciptaan
Hergé. Nama lengkapnya adalah H.J. Haddock dan tercatat sebagai Kapten dari kapal yang terdaftar di galangan kapal
Liverpool di
Inggris dari jajaran White Star liner Olympic di tahun 1913.
[2]
Di cerita
Petualangan Tintin terakhir yang berhasil diselesaikan oleh
Hergé,
Tintin dan Picaros, ia menjadi seorang tokoh yang penting dimana ia mendominasi separuh alur cerita dari petualangan tersebut. Perannya yang cukup penting adalah dalam episode
Laut Merah, dimana kemampuannya sebagai seorang kapten kapal diuji dalam rangka melarikan diri dari sekapan
Rastapopulous di samudra luas sampai akhirnya mereka dapat diselamatkan.
Namanya diusulkan pertama kali oleh istri
Hergé yang mengatakan bahwa "haddock" merupakan salah satu jenis ikan khas dari
Inggris ketika mereka sedang bercakap-cakap sewaktu makan malam dengan menu utama, ikan.
Hergé kemudian menggunakan nama itu untuk tokoh kapten kapal yang baru saja ia perkenalkan. Ia dibiarkan tanpa nama depan sampai pada cerita terakhir yang diselesaikan
Hergé,
Tintin dan Picaros (
1976), dimana nama Archibald diperkenalkan.
Ketika perannya tumbuh besar,
Hergé memperluas karakter tokoh ini pula, mengembangkannya dari sebagian sifat teman-temannya. Karakter emosinya terinspirasi dari ahli warna buku
komik Petualangan Tintin,
E.P. Jacobs, sementara sifat blak-blakannya berasal dari rekan kerjanya
Bob de Moor.
Bianca Castafiore, sering sekali merubah-rubah namanya namun walaupun begitu selalu terdengar hampir mirip pengucapannya, seperti yang bisa dilihat pada episode
Permata Castafiore. Sedangkan
Harry Thompson berkomentar mengenai bagaimana
Hergé menggunakan tokoh ini untuk memasukkan unsur humor ke dalam alur cerita: "... dimana
Kapten Haddock berperan sebagai seorang yang lugu untuk meringankan pembicaraan panjang yang serius."
[3]
Lontaran Sang Kapten
Ketika ia diperkenalkan dalam serial
Petualangan Tintin di tahun
1940, kebiasaanya, menjadikan masalah tersendiri bagi
Hergé. Sebagai seorang pelaut, ia memiliki perbendaharaan kata-kata yang sangat "kaya", akan tetapi
Hergé tidak bisa mempergunakan sumpah serapahnya itu, dikarenakan serial ini diperuntukkan untuk anak-anak. Karakternya sangat dicintai dan dengan mudah diselami karena sangat dekat dengan dunia nyata, atau bisa dikatakan dialnya tokoh yang memiliki karakter sebagai mana layaknya manusia biasa yang bisa sedih, marah, kesal dan lain sebagainya. Penyelesaiannya dilaporkan ditemukan ketika
Hergé mendapati situasi yang dialami di tahun
1933, tidak berapa lama setelah
Four-Power Pact, suatu perjanjian diantara empat pihak (pakta diantara empat negara bagian atau empat pihak secara komersial), diperkenalkan.
Hergé mencoba melerai suatu percekcokan antara seorang penjaga toko dan pelanggannya, tetapi belum sempat melakukannya, penjaga toko tersebut menjadi sangat marah dan ia kehilangan kesabarannya untuk beberapa saat dan memaki pelanggannya dengan lontaran "
a peace treaty".
[3] Melihat kejadian tersebut,
Hergé menemukan penyelesaian atas persoalannya atas lontaran khas sang Kapten, dengan mempergunakan kata-kata aneh ataupun kata-kata yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu saja (
esoteric) yang tidak terlalu menghujat, namun dapat diekspresikan dengan kemarahan, seperti layaknya orang yang sedang melontarkan kata-kata kutukan. Kumpulan kata-kata ini, tersebar luas dalam berbagai subyek, yang kadang-kadang terkait dengan istilah-istilah ilmiah. Kebiasaan ini, dalam tahun-tahun berikutnya menjadikan suatu ciri khas dari dirinya.
Ide tersebut diwujudkan dalam salah satu gambar dari cerita
Kepiting Bercapit Emas dimana ia lari menyerbu segerombolan perompak
Berber dengan hujatan-hujatan seperti 'jellyfish', 'troglodyte' dan 'ectoplasm'. (Orang-orang
Berber itupun akhirnya melarikan diri, namun yang sebenarnya, mereka melarikan diri karena melihat adanya
Méhariste, pasukan gurun dari
Afrika Utara yang muncul di belakangnya.) Penggunaan kata-kata khas Haddock ini ternyata sangat mujarab sehingga ini dijadikan ciri khasnya dalam episode-episode berikutnya. Sebagai konsekuensinya,
Hergé mulai aktif mengumpulkan kata-kata sulit dan tidak umum yang akan dipergunakan oleh sang Kapten, kadang-kadang
Hergé sampai membolak-balik kamus hingga mendapatkan suatu kata-kata yang khusus.
[3]
Dalam suatu kesempatan, hal ini bisa menjadi senjata makan tuan, dimana pada suatu masa,
Hergé melontarkan ungkapan
Pneumothorax (suatu kondisi darurat medis yang disebabkan kerusakan pada paru-paru). Satu minggu setelah bagian itu terbit di majalah
Tintin,
Hergé menerima sebuah surat dari seorang ayah yang anak lelakinya adalah penggemar berat
Petualangan Tintin yang juga mengalami penyakit
tuberkulosis yang cukup akut dan menyerang paru-parunya. Dalam surat tersebut, anak itu sangat kecewa karena
komik favoritnya mencemooh keadaannya.
Hergé kemudian menulis surat permintaan maaf dan menghapus ungkapan tersebut dari
komik. Namun kemudian diketahui bahwa itu hanyalah surat kaleng yang dibuat dan ditulis oleh teman
Hergé yang juga seorang kolaborator,
Jacques Van Melkebeke.
[3][1]
Diantara sekian banyak ungkapan khasnya, yang paling terkenal adalah suatu ungkapan yang merupakan gabungan dari beberapa ungkapan lain, yaitu:
"Billions of bilious blue blistering barnacles!", dalam
bahasa Inggrisnya atau
"Mille millions de mille milliards de mille sabords!" dalam
bahasa Perancisnya dan
"Ten thousand thundering typhoons!" dalam
bahasa Inggrisnya atau
"Tonnerre de Brest!". Ia mempergunakan ungkapan ini sehingga
Abdullah memanggilnya sebagai
Blistering Barnacles.
Émile Brami, penulis
biografi dari
Louis-Ferdinand Céline, menyatakan bahwa di tahun
2004 dalam suatu wawancaranya dengan salah satu majalah yang terbit di
Perancis,
Lire bahwa
Hergé mendapatkan inspirasinya dari brosur antisemitic milik Céline,
Bagatelles pour un massacre (
1937), dimana beberapa dari ungkapan itu seperti ("aztec", "coconut", "iconoclast", "platypus") ada dalam buku Céline. Hingga saat ini ungkapan khas Haddock ini tercatat sudah berjumlah sebanyak 196 buah
[4].
Tak beda jauh dengan proses penerjemahan ungkapan khas sang Kapten dari
Bahasa Perancis ke dalam
Bahasa Inggris yang mengalami beberapa kesulitan, maka demikian pula ketika komik ini diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia. Namun para penerjemah serial ini ke dalam
Bahasa Inggris masih memiliki beberapa keuntungan karena mereka masih bisa berkonsultasi langsung dengan
Hergé, namun tidak demikian dengan para penerjemah Indonesia yang pertama dari
Indira, salah satunya adalah Bapak Bambang Wahyudi. Sebagaimana yang dikatakannya ketika teamnya harus menerjemahkan ungkapan khas Haddock ke dalam
Bahasa Indonesia, "Kata-katanya dianggap kurang santun, apalagi ditambah dengan perilakunya yang suka minum
wisky dan sebagainya, seolah-lah memberikan kesan yang kurang baik untuk anak-anak".
[5] Ia menyebutkan bahwa makian-makian si kapten dalam
Bahasa Indonesia muncul dari teman-teman satu timnya. Sebagai contoh adalah ungkapannya "Blistering barnacle!", dimana kalau itu diterjemahkan secara harfiah, artinya adalah
teritip, yaitu kerang-kerang atau
siput kecil yang suka menempel di lambung
kapal bagian bawah, sehingga akan menjadi janggal. Oleh karena itu maka ungkapan itu diterjemahkan menjadi "Kepiting busuk!".
[5] Makiannya yang terkenal dalam
Bahasa Indonesia adalah "Sejuta Topan Badai!" yang merupakan terjemahan dari "
thundering thypoon". Penambahan kata sejuta, dimaksudkan agar terkesannya adalah suatu topan badai yang tiada akan ada habisnya.
[5]
Perbendaharaan kata khas sang Kapten
Selama dalam kemunculannya di serial
Petualangan Tintin, dia memiliki banyak perbendaharaan kata-kata yang khas, dalam bentuk tulisan maupun gambar ataupun dalam bentuk lambang-lambang tertentu.
Ini adalah daftar ungkapan khas sang kapten dari versi terbitan
Indira,
ISBN 979-8063-65-1 yang tersusun secara alfabetik bukan dari urutan munculnya ungkapan tersebut dalam buku komiknya.
Babi Ompong!; Babon bulukan!; Badut budukan!; Bakso busuk!; Bajingan!; Bandit!; Bandot!; Bandot tua!; Biang panu!; Belalang liar!; Cacing kering!; Dasar bandit!; Dendam kesumat!; Garong!; Ikan asin!; Jangkrik!; Jembel kesasar!; Jin peot!; Kanibal!; Kambing!; Kambing kudisan!; Kambing guling!; Kebo kudisan!; Kepiting goreng!; Kodok kesasar!; Kutu busuk!; Monyet!; Monyong!; Orang utan!; Pembalasan!; Racun tikus!; Setan laut!; Setan sinting!; Sompret!; Tikus bau!; Topan badai!; Udang busuk!.
Namanya dalam bahasa lain
Serial
Petualangan Tintin ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa sehingga nama sang Kapten juga disesuaikan dengan bahasa dimana serial
komik ini diterbitkan, seperti dalam daftar berikut ini:
Profesor Lionel Lakmus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Profesor Lakmus memiliki nama lengkap
Profesor Lionel Lakmus (dalam
Bahasa Perancis:
Professeur Tryphon Tournesol,
bahasa Inggris:
Professor Cuthbert Calculus). Bila namanya diterjemahkan secara langsung adalah Profesor Tryphonius Bunga Matahari atau Profesor Tryphonius Kertas Lakmus, adalah salah satu tokoh fiksi dalam serial
Petualangan Tintin. Ia adalah seorang yang membingungkan, dan memiliki kekurangan pada pendengarannya, namun banyak menciptakan peralatan yang cukup rumit dalam serial
Petualangan Tintin, seperti
kapal selam untuk satu orang yang memilik bentuk seperti seekor ikan
hiu,
roket yang dipergunakan untuk pergi ke
bulan dan senjata
ultrasuara.
Latar Belakang
Dia muncul untuk pertama kalinya dalam cerita '
Harta Karun Rackham Merah', dan merupakan hasil dari usaha bertahun-tahun dari sang pengaras
Hergé untuk menemukan tokoh profesor yang benar-benar gila atau linglung: seperti
Dr. Sarcophagus dalam '
Cerutu Sang Firaun' dan
Profesor Alembick dalam '
Tongkat Ottokar'. Namun karakternya berkembang menjadi semakin komplek seiring dengan perkembangan cerita ini.
Untuk karakternya,
Hergé telah memiliki model yang sudah diincarnya sejak lama dengan cara mengumpulkan guntingan-guntingan
surat kabar yang menampilkan penemu/fisikawan terkenal dari
Swiss yang memiliki ambisi untuk terbang tinggi di angkasa dan menyelam di laut lebih dalam dari siapapun. Hal itu dilihat oleh
Hergé ada pada diri
Profesor Auguste Piccard. Bahkan setelah 9 tahun episode
Harta Karun Rackham Merah dibuat oleh
Hergé, Picard berhasil memecahkan rekor penyelaman di dalam laut dengan kapal selam "bathyscaphe"nya.
Hergé mendapatkan inspirasi akan tokoh ini ketika melihat Picard di jalanan di kota
Brussel ketika ia sedang mengajar sebagai seorang profesor di salah satu universitas dari tahun
1922 -
1954. Sama dengan tokoh inspirasinya di dunia nyata yang mendapatkan banyak pengakuan dan penghargaan,
Profesor Lakmus juga mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari pemerintahan
Syldavia atas pekerjaannya yang bisa membawa manusia untuk pertama kalinya pergi dan mendarat di
bulan serta kembali dengan selamat. Bahkan dalam cerita
Penerbangan 714 ke Sydney, si Profesor ditemani
Tintin,
Milo serta
Kapten Haddock diundang sebagai tamu kehormatan dalam suatu pertemuan ilmiah.
Karakter
Umum
Walaupun dalam asal-usul dari gelar yang disandangnya tidak pernah secara jelas diceritakan, dalam serial
Petualangan Tintin ini ia ditampilkan bahwa ia memiliki ahli dalam segala ilmu pengetahuan, mencapai tingkat tertinggi dalam berbagai bidang, termasuk
Fisika Nuklir,
Kimia,
Mesin dan
Biologi. Banyak sekali temuannya yang hampir mirip atau meniru pencapaian teknologi dalam dunia nyata pada masa itu, dimana yang paling banyak dikenang adalah
Roket Bulan, dan juga percobaannya yang gagal dalam pembuatan
televisi berwarna. Ia selalu ingin memberikan kebaikan bagi umat manusia atas penemuan-penemuannya, seperti pil yang menyembuhkan penyakit kecanduan
alkohol yang bekerja dengan cara membuat
alkohol rasanya tidak enak bagi sang pasien, dan menolak untuk mempergunakan talentanya untuk menciptakan suatu senjata pemusnah masal. Banyak temuannya yang tidak disukai oleh
Kapten Haddock, walaupun dia menafsirkannya menjadi sebaliknya: ketuliannya membuatnya mengsalah artikan kata-kata dari
Kapten Haddock, mencegahnya mendengar pendapatnya yang sebenarnya
Ketuliannya seringkali menjadi bahan dari bahan kelucuan dalam hubungan dengan orang lain, dimana seringkali ia mengulangi kembali apa yang dikiranya didengarnya, seringnya berkebalikan dengan apa yang diucapkan oleh lawan bicaranya. Pola ini dikenal dengan baik dalam dunia
Lenong Indonesia dan dimainkan dengan baik oleh tokoh
Lenong, Pak Bolot. Bahkan, seringkali dia mengalihkan subyek pembicaraan dengan jawaban yang tidak sesuai. Sebagai contoh, atas suatu pertanyaan "Tetapi Saya tidak pernah tahu bahwa Anda memiliki..." akan dijawabnya dengan "Tidak, anak muda, Saya tidak gila!". Dia tidak pernah merasa minder ataupun terganggun dengan ketuliannya, bahkan seringkali hal ini menimbulkan keputus asaan bagi teman-temannya. Dia sendiri tidak pernah mengakui bahwa dia mengalami gangguan pendengaran dan tetap ngotot bahwa ia hanya "agak sulit mendengar pada salah satu telinganya."
Dalam episode
Petualangan di Bulan, dia bahkan memimpin sebuah team yang beranggotakan para
ilmuwan dan
mekanik yang bekerja bahu membahu dalam membuat suatu proyek besar,
Roket ke
Bulan, membuatnya termotivasi untuk memiliki alat bantu dengar. Dan dengan alat tersebut yang dipakainya selama petualangan itu, membuatnya dapat mendengar dengan jelas dan baik. Hal ini membuatnya menjadi karakter yang lebih serius, dan bahkan menunjukkan jiwa kepemimpinan yang berintegritas tinggi, dimana hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Namun sayangnya ketika menyelesaikan misi ini, dia kehilangan alat bantu dengarnya, dan membuat teman-temannya kembali ke kondisi semula (kecuali dalam salah satu adegan dari cerita
Permata Castafiore, dimana
Tintin memaksanya untuk memakainya dalam rangka menyelesaikan suatu kesalah pahaman dalam suatu siaran TV); dan hal ini mengembalikan kelucuan disekelilingnya, walaupun menurutnya, ketuliannya itu sangat membantunya untuk bisa tetap fokus pada pekerjaannya.
Walaupun dia seringkali tokoh yang pelupa, namun dia akan menjadi sangat marah ketika si
Kapten atau siapapun memanggilnya dengan julukan "
kambing". Salah satu adegan yang paling terkenal adalah ketika ia menjadi marah besar ketika
Kapten Haddock menjuluki tindakannnya seperti seeokor
kambing ketika ia sedang membuat
roket yang akan diterbangkan ke
Bulan. Dalam adegan tersebut terlihat sangat sensitif ketika ada orang yang menghina hasil karyanya di dunia ilmu pengetahuan, dan hal itu bisa membuatnya marah besar.
Walaupun begitu, dia adalah sahabat yang terbaik dari para tokoh utama kita.
Haddock mengundangnya untuk tinggal bersamanya di
Puri Moulinsart yang dibeli oleh Lakmus atas nama si
Haddock mempergunakan uang dari hasil menjual hak patennya atas temuannya tentang
kapal selam yang berbentuk ikan hiu sebagaimana terlihat pada episode
Harta Karun Rackham Merah dan
Rahasia Unicorn.
Tintin dan
Haddock juga crossed the world on at least two occasions (Prisoners of the Sun and The Calculus Affair) in order to save him from kidnappers.
Ia adalah seorang yang sangat percaya terhadap ilmu mencari sumber air, dan oleh karenanya ia selalu membawa
pendulum. Ia kadang-kadang berkata bahwa ia adalah seorang atlet yang hebat semasa mudanya dengan gaya hidup yang aktif. Ia juga berkata bahwa dulu ia berlatih ilmu bela diri
Perancis,
savate, walaupun suatu peristiwa dalam cerita 'Penerbangan 714' menunjukkan bahwa ia sudah tidak jago lagi.
Keluarga
Tidak sebagaimana
Kapten Haddock yang digambarkan memiliki nenek moyang, Sir Francis Haddock, tokoh ini digambarkan tidak memiliki keluarga sama sekali dan itu digambarkan dalam salah satu dialognya, "Aku tidak punya saudara.." seperti yang terlihat dalam episode
Tintin dan Picaros.
Tokoh Sejenis
Lakmus adalah merupakan tokoh
ilmuwan yang selama ini dicari-cari oleh
Herge untuk melengkapi cerita
Petualangan Tintin. Selain dirinya ada juga beberapa tokoh
ilmuwan sejenis yang memiliki sifat hampir mirip dengannya, yaitu:
Sang Profesor yang pelupa dan salah dalam membawa payung
- Seorang profesor yang muncul sekilas dalam cerita Si Kuping Belah dimana ia bertemu dengan seekor burung kakatua milik Mr. Balthazar. Dia terlupa untuk membawa kacamatanya, memakai mantel wanita milik pembersih rumahnya, memegang tongkatnya secara terbalik yang dikiranya adalah payungnya, salah menyangka seekor burung kakatua yang disangkanya seseorang dan meninggalkan tasnya di salah tiang lampu jalanan. Dalam edisi aslinya yang diterbitkan tahun 1935 oleh Casterman, ia diberi nama Profesor Euclide, yang diambil dari nama seorang ahli matematika berkebangsaan Yunani dan dikenal sebagai Bapak Geometri.
- Dua orang ahli astronomi yang muncul dalam episode Bintang Misterius, dimana salah satunya bahkan menjadi gila. Philippulus the Prophet mewakili dilema yang dihadapi oleh para ahli antara mengedepankan penelitian ataukah lebih mengagungkan kepercayaanya. Pada kasus ini konflik ini telah mempengaruhi seluruh pikirannya, apalagi ketika diketahui bahwa akhir dari dunia ini akan segera terjadi. Dia kemudian memakai "cover bed" dan memukul-mukul gong untuk memberitahu yang lainnya tentang akan datangnya "Hari Pembalasan", dan juga mengganggu keberangkatan dari kapal ekspedisi yang akan berangkat untuk mencari reruntuhan meteorit itu. Sedangkan yang satunya, Profesor Decimus Phostle turut serta dalam ekspedisi itu dan berhasil mendapatkan bukti akan adanya logam baru yang dikandung oleh meteorit itu.
Pengenalan Lakmus, nampaknya telah melengkapi tokoh-tokoh yang diciptakan
Herge dengan tokoh yang bisa mewakili idenya untuk menampilkan seorang lelaki sebagai
ilmuwan. Sedangkan tokoh lainnya yang pernah mengenyam pendidikan tinggi, digambarkannya memiliki emosi lebih stabil, dan dewasa. Sebagai contohnya adalah para anggota ekspedisi
arkeologi yang menjadi korban dalam episode
7 Bola Kristal, terlihat tidak memiliki prilaku eksentrik. Salah tokoh yang pernah menjadi teman dari Lakmus adalah Hercules Tarragon, dimana mereka pernah mengenyam pendidikan di
universitas yang sama.
Walaupun terlihat sering bekerja sendirian, namun sebenarnya Lakmus sering melakukan korespondensi dengan rekan-rekannya sesama
ilmuwan dan kadang-kadang bekerja sama dalam sebuah team dengan mereka dalam suatu proyek. Yang paling jelas terlihat adalah dalam episode
Perjalanan ke Bulan dimana dia bekerja sama dengan Baxter dan
Frank Woff dalam pembuatan
roket untuk pergi ke
bulan. Selain itu ia juga digambarkan melakukan korespondensi dengan ahli ultrasonic
Alfredo Topolino yang berasal dari
Nyon dalam episode
Penculikan Lakmus.
Dia memiliki
laboratoriumnya sendiri di
Puri Moulinsart, dimana ia menjalankan berbagai percobaan. Ia sangat melindungi hasil karyanya, dan bahkan menyembunyikannya dari dua teman baiknya
Tintin dan
Kapten Haddock, yang mana membuat mereka terlibat dalam kesulitan dalam episode
Penculikan Lakmus. Dalam episode
Di Negeri Emas Hitam, dalam rangka mencari penawar dari "Formula Fourteen", dia bahkan hampir saja merusakkan separuh dari
Puri Moulinsart.
Nama
Dalam cerita aslinya yang dituturkan dalam
Bahasa Perancis, namanya adalah
Professeur Tryphon Tournesol. Yang secara harfiah bisa diterjemahkan menjadi Profesor Tryphon "Bunga Matahari". Penggunaan nama yang diambil secara harfiah ini bisa dilihat pada serial
Petualangan Tintin yang dialih bahasakan ke
Bahasa Belanda, dimana ia bernama
Professor Zonnebloem. Dimana
Zonnebloem artinya adalah bunga
matahari. Jika mengacu ke namanya yang ada dalam edisi aslinya yang ber
Bahasa Perancis (
Professeur Tryhphon Tournesol),
Professeur sendiri juga bisa diartikan sebagai
guru,
dosen, atau orang yang memiliki pekerjaan sebagai
pengajar, selain
Profesor itu sendiri.
Dalam edisi
Bahasa Indonesia dia mengalami dua kali perubahan nama. Yang pertama dia bernama Profesor Cuthbert Calculus, sebagaimana yang terlihat dalam semua
komik Petualangan Tintin yang diterbikan oleh
Indira. Sedangkan namanya berubah menjadi Profesor Lionel Lakmus, ketika hak terjemahan dari serial terkenal ini beralih ke tangan
Gramedia. Jika dicermati, apapun namanya, baik nama depan ataupun nama belakangnya diawali oleh huruf yang sama. Pola ini juga dilakukan oleh pihak
Gramedia ketika mencari nama yang tepat untuk tokoh ini. Untuk nama belakangnya telah didapatkan, "
Lakmus", kertas yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat ke-
asam-an/ke-
basa-an (pH) dari suatu cairan. Nama Lionel dilekatkan sebagai nama depan karena nama itu cukup unik dan bisa mewakili pola pemakaian huruf yang sama untuk namanya.
Adapun namanya dalam bahasa lainnya adalah:
- Arabic: Professor Bergel
- Catalan: Silvestre Tornassol
- Danish: Professor Tournesol
- Dutch: Professor Zonnebloem
- Finnish: Teophilus Tuhatkauno
- German: Balduin Bienlein
- Greek: Καθηγητής Τουρνεσόλ
- Icelandic: Prófessor Vilhjálmur Vandráður
- Inggris: Profesor Cuthbert Calculus
- Italian: Professor Girasole
- Portuguese: Trifólio Girassol
- Spanish: Silvestre Tornasol
- Swedish: Karl Kalkyl
- Turkish: Profesör Turnusol
Temuan-temuannya
Sebagaimana yang digambarkan dalam
komik Petualangan Tintin, tokoh ini digambarkan menemukan berbagai temuan yang sangat berguna untuk umat manusia. Diantara temuan-temuannya yang terkenal adalah:
[1]
- Episode Harta Karun Rackham Merah: Tempat tidur yang bisa dilipat masuk ke dinding, mesin penyikat otomatis, kapal selam untuk satu orang yang berbentuk seperti ikan hiu.
- Episode Laut Merah: Roller skate bermotor, yang dirancangnya untuk menyelesaikan permasalahan mengenai kemacetan yang ada di kota-kota besar.
- Episode Permata Castafiore: Sebuah protipe pesawat televisi berwarna yang disebutnya sebagai "Supercolor-Tryphonar", bunga mawar putih yang merupakan varietas baru.
- Episode Tintin dan Picaros: Obat yang bisa diberikan kepada para penggemar alkohol sehingga mereka tidak menyukai minuman itu lagi. Obat ini membuat rasa alkohol menjadi berasa seperti air putih saja.
Hubungan dengan lawan jenis
Tokoh ini adalah tokoh satu-satunya yang digambarkan hanya memiliki ketertarikan pada wanita. Hal ini sangat jelas terlihat dalam hubungannya dengan
Bianca Castafiore, yang membuatnya jatuh hati padanya ketika sang diva tinggal cukup lama di
Puri Moulinsart dalam episode
Permata Castafiore. Dalam masa itu pula, sebagai seorang ahli di bidang
botani, dia berhasil melakukan percobaan untuk menciptakan suatu jenis baru dari bunga
mawar, yaitu bunga
mawar putih yang diberinya nama "Bianca" sebagai penghargaannya pada sang Diva. Walaupun begitu dalam sukanya pada sang Diva, namun dia tidak memendam rasa benci ketika dia tahu bahwa
Kapten Haddock telah bertunangan dengan sang Diva yang dibacanya dari salah satu tabloid, dan menyampaikan ucapan selamat yang tulus. Namun tanpa diketahuinya itu hanyalah berita-berita gosip yang sering dipakai oleh tabloid dalam pemberitaan seorang artis terkenal.
Dalam episode
Tintin dan Picaros dia juga menunjukkan kekhawatirannya ketika sang diva dijebloskan ke penjara dan mau menjadi pembelanya. Dalam buku yang sama, dia juga terkesan dengan
Peggy Alcazar (istri dari
Jenderal Alcazar) dan mencium takzim tangannya setelah ia mengkritik
Tintin dan
Kapten Haddock yang disalah artikannya sebagai penghormatan untuk kedua temannya itu.
Inspirasi
Herge menyatakan secara tidak langsung bahwa ia mendapatkan inspirasi tentang tokoh ini dari Auguste Piccard. Bahkan dalam episdoe
Permata Castafiore,
Bianca Castafiore mungkin salah menganggap sang Profesor dengan
Auguste Piccard (
1884 –
1962) yang menyatakan bahwa si Profesor cukup dikenal dengan pencapaiannya mencapai titik terdalam di lautan. Dan hal ini dibenarkan oleh
Hergé dalam sebuah wawancara dengan
Numa Sadoul: "Dia adalah skala kecil dari
Piccard, dimana orang aslinya sangat tinggi.
Piccard memiliki leher yang sangat panjang dan besar, sehingga
Herge memutuskan untuk mengecilkan ukurannya sehingga sesuai dengan patron di buku
komik."
[2] Orang aslinya terlihat sedang mengajar di
Brussel ketika
Hergé mendapatinya di jalanan.